Rupiah diprediksi lesu sepekan ke depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan cenderung lesu di akhir pekan, nilai tukar rupiah pekan depan diproyeksi masih akan lesu. Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (20/11) rupiah ditutup koreksi 0,07% ke level Rp 14.165 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Sepekan, rupiah menguat tipis 0,03% dari level Rp 14.170 per dolar AS pada Jumat (13/11). Sedangkan data kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor) mencatatkan penguatan rupiah 0,04% ke level Rp 14.228 per dolar AS dalam sepekan.

Presiden Direktur HFX International Sutopo Widodo memprediksi, untuk pekan depan kemungkinan nilai tukar rupiah masih akan melemah terbatas. Itu karena bursa global ditutup merah atau turun dan berpotensi menyebabkan dolar AS sedikit kembali menguat.


"Terpantau indeks dolar menguat di angka 92,39 sehingga cukup memungkinkan bagi rupiah untuk melemah ke kisaran Rp 14.350 per dolar AS," ungkap Sutopo kepada Kontan.co.id, Minggu (22/11).

Baca Juga: BI menurunkan suku bunga, simak rekomendasi saham perbankan berikut ini

Rupiah diprediksi akan melemah terbatas didukung laporan neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang surplus sebesar US$ 2,1 miliar pada kuartal ketiga 2020, melanjutkan capaian surplus sebesar US$ 9,2 miliar pada triwulan sebelumnya. Dimana, surplus NPI yang berlanjut tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial.

Untuk sepekan ke depan, Sutopo menilai pergerakan rupiag cenderung bakal didominasi sentimen global. Khususnya dengan meningkatnya lonjakan kasus Covid-19 di AS dan Eropa yang kembali mencetak rekor baru.

Di samping itu, hubungan antara AS dan China cenderung masih memanas, terkait dengan militer AS yang sengaja semakin mendekati wilayah China. "Pekan depan, rupiah akan bergerak di range Rp 14.050 per dolar AS hingga Rp 14.350 per dolar AS," kata Sutopo.

Baca Juga: Arah rupiah pekan depan menanti data ekonomi AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati