Rupiah diprediksi masih akan melemah terhadap dolar AS di awal pekan depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah melemah di perdagangan akhir pekan ini. Merujuk Bloomberg, rupiah di pasar spot pada Jumat (8/10) berakhir di level Rp 14.223 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah tipis 0,04% dari hari sebelumnya.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, menguatnya dolar karena investor menunggu laporan data pekerjaan terbaru di Amerika Serikat (AS) seperti non farm payroll yang akan dirilis Jumat malam (8/10).

Menurutnya, data tersebut dapat mempengaruhi jadwal Bank Sentral AS, The Fed, untuk pengurangan aset. Sebelumnya Ketua The Fed Jerome Powell pernah menyatakan, ada kesepakatan yang luas di antara pembuat kebijakan untuk memulai pengurangan aset setelah November 2021, apabila laporan pekerjaan AS di bulan September “layak”.


Baca Juga: Rupiah ditutup melemah tipis 0,04% pada Jumat (8/10) tapi menguat dalam sepekan

“Jumlah klaim pengangguran awal yang diajukan selama seminggu terakhir juga turun menjadi 326.000, terbesar dalam tiga bulan, dan mengindikasikan pemulihan lebih lanjut di pasar kerja negara itu,” kata Ibrahim dalam rilis hariannya.

Sementara itu, Senat AS di hari Kamis juga menyetujui undang-undang sementara untuk menaikkan pagu utang pemerintah federal senilai US$ 28,4 triliun, dan menghindari risiko gagal bayar dalam sebulan. “Ini akan menunda solusi jangka panjang hingga awal Desember 2021,” jelasnya.

Untuk sentimen dari dalam negeri, datang dari pengesahan Undang-undang (UU) tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) pada rapat paripurna dengan DPR RI. 

Ibrahim memprediksi, rupiah pada hari Senin pekan depan (11/10), akan bergerak melemah di rentang Rp 14.190 per dolar AS - Rp 14.240 per dolar AS.

Selanjutnya: Data dalam negeri solid, rupiah berhasil menguat 0,59% dalam sepekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat