Rupiah Diprediksi Masih Akan Menguat Pada Kamis (12/1)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diprediksi masih akan menguat pada Kamis (12/1). Proyeksi itu menyusul nilai tukar rupiah yang menguat Rabu (11/1), baik pada kurs Jisdor ataupun kurs spot rupiah.

Kemarin, nilai tukar rupiah spot menguat 0,6% ke Rp 15.482 per dolar AS. Sedangkan, kurs rupiah Jisdor menguat 0,4% ke Rp 15.527 per dolar AS.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana menilai kenaikan rupiah kemarin sedikit mengejutkan mengingat IHSG yang sempat tertekan.


“USD Index kemarin naik. Artinya, seharusnya ada tekanan terhadap rupiah hari ini,” ujar Fikri kepada Kontan.co.id, Rabu (11/1).

Baca Juga: Rupiah Menguat, Memanfaatkan Pelemahan Dolar yang Tertekan Pidato Powell

Fikri menilai sentimen positif masih akan berlanjut dan rupiah dapat terapresiasi pada hari ini. Selain itu, ekspektasi pasar terhadap turunnya Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat (AS) juga berperan dalam penguatan rupiah pada Kamis.

Dengan adanya penurunan CPI AS, pasar berharap kebijakan The Fed akan relatif less hawkish dibandingkan sebelumnya. Kondisi itu juga akan mendorong investor global relatif tak memusatkan investasi di AS, seperti halnya pada 2022 lalu.

Selain itu, dibukanya ekonomi China juga menjadi harapan agar harga semua komoditas bisa kembali melandai. Mengingat harga energi global yang sudah turun yang mampu menurunkan biaya bahan baku dan distribusi secara global.

“Ini juga bisa mendorong adanya diversifikasi portofolio secara global ke emerging markets, salah satunya Indonesia,” papar dia.

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Menguat 0,4% ke Rp 15.527 per Dolar AS, Rabu (11/1)

Sejalan, Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya menilai penguatan rupiah kemarin dipengaruhi penurunan nilai kurs dolar AS. Penurunan dolar AS, kata Andian, disebabkan ekspektasi The Fed yang dinilai tak akan bersikap terlalu agresif di tahun 2023, setelah mengalami kenaikan suku bunga secara drastis tahun lalu.

Meskipun begitu, Andian menilai pasar masih berfokus pada kebijakan moneter The Fed pada awal bulan Februari 2023. Selan itu, rilis data inflasi AS esok hari juga akan memicu pergerakan sentimen dolar.

“Jika terjadi kenaikan pada data CPI dan inflasi AS, maka dapat memicu spekulasi The Fed akan kembali bersikap agresif. Sehingga, dolar AS dapat menguat,” ujar Andian.

Fikri memprediksi rupiah akan bergerak antara Rp 15.370 per dolar AS-Rp 15.570 per dolar AS esok hari. Sementara itu, Andian memprediksi rupiah besok berada di kisaran Rp 15.400 per dolar AS-Rp 15.650 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati