KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen dari Amerika Serikat (AS) masih mendominasi pergerakan rupiah sepekan ini. Mengutip Bank Indonesia (BI), kurs tengah rupiah pada Jumat (9/3) melemah 0,14% di Rp 13.794 per dollar AS dibandingkan hari sebelumnya. Selama sepekan, rupiah melemah 0,35%. Sementara, mengacu Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot menguat 0,14% menjadi Rp 13.797 per dollar AS. Namun, selama sepekan ini rupiah tercatat melemah 0,29%. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah cenderung melemah sepekan ini karena pelaku pasar mengantisipasi hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 22 Maret 2018 dengan proyeksi suku bunga AS sudah price in naik 25 basis poin. Selain itu, rupiah melemah karena pelaku pasar khawatir pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai tarif impor bisa menimbulkan perang dagang dan membuat prospek pasar global terancam. "Kondisi pasar global tentu berdampak pada negara berkembang terutama Indonesia yang dalam ekonominya masih mengandalkan ekspor," kata Josua.
Rupiah diprediksi melanjutkan pelemahan pekan depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen dari Amerika Serikat (AS) masih mendominasi pergerakan rupiah sepekan ini. Mengutip Bank Indonesia (BI), kurs tengah rupiah pada Jumat (9/3) melemah 0,14% di Rp 13.794 per dollar AS dibandingkan hari sebelumnya. Selama sepekan, rupiah melemah 0,35%. Sementara, mengacu Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot menguat 0,14% menjadi Rp 13.797 per dollar AS. Namun, selama sepekan ini rupiah tercatat melemah 0,29%. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah cenderung melemah sepekan ini karena pelaku pasar mengantisipasi hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 22 Maret 2018 dengan proyeksi suku bunga AS sudah price in naik 25 basis poin. Selain itu, rupiah melemah karena pelaku pasar khawatir pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai tarif impor bisa menimbulkan perang dagang dan membuat prospek pasar global terancam. "Kondisi pasar global tentu berdampak pada negara berkembang terutama Indonesia yang dalam ekonominya masih mengandalkan ekspor," kata Josua.