Rupiah Diprediksi Melemah Pada Perdagangan Jumat (19/8), Simak Sentimennya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup melemah 0,46% ke Rp 14.837 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Kamis (18/8). Pada perdagangan Jumat (19/8), rupiah diprediksi masih akan melanjutkan pelemahan.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, tekanan rupiah pada Kamis (18/8) datang dari hasil FOMC minutes di mana The Fed memperlihatkan komitmen mereka untuk menaikkan suku bunga dan melihat inflasi sekarang masih di level yang sangat tinggi. Menurutnya, hal ini membuat pelaku pasar risk-off dan beralih ke dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Spot Melemah 0,46% ke Rp 14.837 Per Dolar AS di Akhir Perdagangan Kamis (18/8)


Sementara untuk perdagangan hari ini, Jumat (19/8), Lukman melihat hasil FOMC minutes masih akan jadi penggerak pasar. Selain itu, dari dalam negeri, tekanan terhadap BI untuk menaikkan suku bunga acuan juga semakin besar. 

Selain dari sikap The Fed, keputusan bank sentral Filipina menaikkan suku bunga acuan 50 bps akan semakin memberikan tekanan.

“Pelaku pasar juga akan mengantisipasi data inflasi PCE US yang kemungkinan besar masih akan menekan rupiah,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Kamis (18/8).

Sementara Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo juga menyebut sikap hawkish The Fed masih akan menguntungkan dolar AS dan US Treasury pada perdagangan besok. Rupiah pun akan kembali berada dalam tekanan dengan kondisi tersebut.

Selain notulen FOMC, ia menyebut potensi kembali naiknya harga komoditas energi yang menghantui Eropa jelang musim dingin juga menimbulkan kekhawatiran di pelaku pasar. Alhasil, kondisi ini akan semakin menguntungkan dolar AS pada perdagangan Jumat.

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,37% ke Rp 14.822 Per Dolar AS Pada Kamis (18/8)

“Oleh karena itu, rupiah berpotensi untuk kembali melemah di kisaran Rp 14.800 - Rp 14.860 per dolar AS pada Jumat (19/8),” imbuh Sutopo.

Sedangkan Lukman juga meyakini rupiah berpotensi melemah dan berada di rentang Rp 14.875 - Rp 14.925 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi