Rupiah Diprediksi Melemah pada Senin (19/12), Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (19/12). Pada Jumat (16/12), rupiah menguat 0,13% ke level Rp 15.598 per USD.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, data ekonomi yang dirilis pada esok hari tergolong minim. Investor cenderung wait and see menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) dan rilis data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) AS.

BI diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 basis points (bps) pada Kamis (22/12). Sementara inflasi PCE AS diperkirakan turun kembali.


"Investor menantikan data inflasi PCE AS, sebab data ini menjadi hal yang paling diperhatikan The Fed untuk acuan kebijakan suku bunganya," kata Lukman, Minggu (18/12).

Baca Juga: Rupiah Melemah Tipis 0,09% dalam Sepekan, Simak Proyeksinya untuk Pekan Depan

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo juga berpendapat, fokus utama tertuju pada keputusan suku bunga acuan BI. Pelaku pasar memprediksi BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada pertemuan Desember 2022.

Sejak Agustus 2022, BI sudah empat kali berturut-turut menaikkan suku bunga acuannya. Alhasil, suku bunga acuan BI setelah RDG BI November 2022 berada di level 5,25%, dari 3,5% pada Juli 2022.

Sutopo dan Lukman mengestimasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan cenderung melemah pada Senin (19/12). Keduanya memprediksi kisaran pergerakan rupiah berada di Rp 15.550-Rp 15.650 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi