Rupiah diprediksi melemah pada Senin (26/4), ini penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diprediksi bakal melemah pada Senin (26/4). Kenaikan kasus Covid-19 dan rencana kenaikan pajak penghasilan bagi orang kaya Amerika Serikat (AS) akan menekan rupiah.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan kenaikan jumlah kasus di India dan Australia yang kembali lockdown membuat investor khawatir. Ini membuat dolar AS akan menguat dan berpengaruh pada pergerakan rupiah.

“Dari domestik, keputusan Bank Indonesia (BI) juga yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi indonesia di tahun 2020 ini, itu yang akan menjadi pemberat rupiah di hari Senin,” kata Fikri pada Kontan.co.id, Jumat (23/4).


Baca Juga: BI: Likuiditas perekonomian naik pada bulan Maret 2021

Fikri memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.450 per dolar AS - Rp 14.650 per dolar AS.

Pada Jumat lalu (23/4), rupiah melemah 0,03% menjadi Rp 14.525 per dolar AS. Di kurs tengah BI, rupiah juga melemah 0,12% ke Rp 14.548 per dolar AS.

Sementara, analis HFX International Berjangka Ady Phangestu menilai, sentimen pajak penghasilan bagi orang kaya di AS tersebut sebagai sumber dana bagi menutupi stimulus pemerintah AS akan berpengaruh pada pergerakan dolar AS.

“Rencana ini akan mengakibatkan penurunan harga saham AS dan bitcoin, efeknya bisa mengangkat dolar AS,” Ady kepada Kontan.co.id, Jumat (23/4).

Ady sendiri menebak, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.500 per dolar AS- Rp 14.600 per dolar AS pada Senin (26/4).

Baca Juga: Rupiah mengakhiri perdagangan pekan ini dengan pelemahan 0,03%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat