Rupiah Diprediksi Memasuki Masa Wait and See



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diperkirakan masih akan wait and see dan cenderung mendatar sambil menunggu hasil Fed Rate. Hari ini, rupiah ditutup menguat 0,19% ke Rp 14.998 per dolar Amerika Serikat (AS).

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, sentimen rupiah esok hari terdapat dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri terkait suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang ditahan pada level level 5,75% dan dari kebijakan makro prudential yang di stimulus oleh BI.

"Namun, dari luar pasar masih wait and see terkait Fed Rate lantaran asing masih berhati-hati," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (25/7).


Fikri melanjutkan, kedua sentimen itu sama kuat. Namun, apabila The Fed lebih hawkish maka akan lebih berat sentimen dari global untuk besok. Sementara jika The Fed ada ancang-ancang menurunkan akan menjadi hal yang positif bagi rupiah.

Baca Juga: Perkasa, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 14.998 Per Dolar AS Pada Hari Ini (25/7)

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menyepakati bahwa rupiah kemungkinan akan memasuki fase wait and see menunggu keputusan dari BI dan Fed pekan ini.

"Pedagang cenderung akan menunggu panduan dari BI dan The Fed untuk prospek inflasi dan ekonomi ke depan," katanya.

Oleh sebab itu, Sutopo menilai rupiah masih akan mendatar di kisaran Rp 15.000, dan jika terjadi penguatan juga terbatas ke Rp 14.950 sementara jika melemah ke Rp 15.050 per dolar AS.

Sementara Fikri memperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 15.000 - Rp 15.100 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari