KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data inflasi Amerika Serikat (AS) periode Desember mengecewakan. Hal ini bisa membuat kurs rupiah menguat di awal pekan. Apalagi, Jumat (11/1), kurs spot rupiah naik tipis 0,04% ke Rp 14.048 per dollar AS. Kurs tengah rupiah Bank Indonesia juga menguat 0,12% jadi Rp 14.076 per dollar AS. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, alih-alih inflasi, AS justru mengalami deflasi 0,1% di Desember. Ini deflasi pertama dalam sembilan bulan terakhir. Alhasil, the greenback berpotensi kembali melemah. Otomatis, rupiah berpeluang menguat. Namun, Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan, voting Brexit yang berlangsung pada Selasa (15/1) membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati. Oleh karena itu, rupiah tampaknya cenderung akan bergerak terbatas.
Rupiah diprediksi menguat, berikut sentimen pendorongnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data inflasi Amerika Serikat (AS) periode Desember mengecewakan. Hal ini bisa membuat kurs rupiah menguat di awal pekan. Apalagi, Jumat (11/1), kurs spot rupiah naik tipis 0,04% ke Rp 14.048 per dollar AS. Kurs tengah rupiah Bank Indonesia juga menguat 0,12% jadi Rp 14.076 per dollar AS. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, alih-alih inflasi, AS justru mengalami deflasi 0,1% di Desember. Ini deflasi pertama dalam sembilan bulan terakhir. Alhasil, the greenback berpotensi kembali melemah. Otomatis, rupiah berpeluang menguat. Namun, Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan, voting Brexit yang berlangsung pada Selasa (15/1) membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati. Oleh karena itu, rupiah tampaknya cenderung akan bergerak terbatas.