KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar uang rupiah menguat 38 point atau 0,26% ke level Rp 14.894 pada perdagangan Jumat (5/8). Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 14.870-Rp 14.920 pada perdagangan Senin (8/8). Menurutnya, ada beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Dari dalam negeri, ada sentimen terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kata Ibrahim, banyak ekonom yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2022 akan berkisar 4,88%- 5,2% (YoY). Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2022 mencapai 5,44%. "Diharapkan pemulihan ekonomi Indonesia akan berlanjut di tengah koreksi pertumbuhan ekonomi negara-negara maju," ujarnya dalam riset, Jumat (8/8).
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah 0,40% Dalam Sepekan Apabila dilihat dari leading indikator konsumsi pada kuartal 2-2022, sebagian besar indikator konsumsi mencatatkan kondisi yang solid seperti mobilitas masyarakat, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), penjualan eceran, penjualan otomotif, pertumbuhan uang beredar (M2) dan inflasi sisi permintaan. Secara tahunan, kinerja ekonomi sudah lebih tinggi daripada sebelum pandemi. Selain itu, perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada Kuartal Kedua 2022 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 4.919,9 triliun, sedangkan berdasarkan harga konstan mencapai Rp 2.923,7 triliun. BPS mencatat dengan perbaikan mobilitas, beberapa sektor tumbuh tinggi, seperti transportasi dan pergudangan yang naik 21,27% yoy serta akomodasi makan dan minum 9,76% yoy. Selain itu, beberapa sektor utama juga mengalami pertumbuhan moderat, yaitu pada sektor industri 4,01%, perdagangan 4,42%, dan pertanian 1,37%.
Sementara dari global, fokus utama pasar adalah laporan pekerjaan AS bulan Juli, yang akan memberikan petunjuk tentang bagaimana perekonomian AS berjalan. Ekonom memperkirakan nonfarm payrolls meningkat 250.000 bulan lalu, melambat dalam pertumbuhan dari 372.000 pekerjaan di bulan Juni. Data yang dirilis pada hari Kamis (4/8) menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat minggu lalu, menunjukkan beberapa pelemahan di pasar tenaga kerja, dan laporan pekerjaan akan dipelajari dengan hati-hati untuk konfirmasi potensial.
Baca Juga: Menguat Akhir Pekan Lalu, Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah, Senin (8/8) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat