KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan melemah pada perdagangan Senin (17/4).

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,28% ke level Rp 14.705 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (17/3). Ini membuat rupiah menguat 1,39% dalam sepekan terakhir.

Sementara, rupiah kurs Jisdor BI menguat 0,85% ke Rp 14.666 per dolar AS pada Jumat lalu. Kurs rupiah Jisdor menguat 1,85% dalam sepekan, mengingat pada minggu lalu ada di angka Rp 14.943 per dolar AS.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, rupiah masih berpeluang menguat terhadap dolar AS akibat indeks dolar AS yang sudah melampaui level support.

Baca Juga: Transaksi Pasar Uang Antar Bank Bakal Naik Seiring Tingginya Permintaan Kredit

Sutopo melihat, ada kemungkinan level support indeks dolar bisa menguji level psikologis 100, sehingga rupiah bisa mencapai penguatan sampai di kisaran Rp 14.500 per dolar AS.

“Salah satu pendorongnya juga adalah The Fed yang diprediksi hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan bulan Mei mendatang,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (16/4).

Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, masih ada banyak momentum yang akan membuat rupiah berpotensi menguat di perdagangan pekan depan.

Baca Juga: Menguat 0,28% di Akhir Pekan, Begini Proyeksi Rupiah untuk Besok

“Terlebih, di pekan depan akan dirilis data perdagangan Indonesia yang diperkirakan akan kembali surplus besar,” papar Lukman.

Sutopo memprediksi, rupiah bergerak menguat pada pembukaan pasar di pekan depan (17/4) pada rentang Rp 14.650 per dolar AS–Rp 14.750 per dolar AS.

Sementara, Lukman memproyeksikan, rupiah akan menguat pada hari Senin dalam rentang harga Rp 14.650 per dolar AS–Rp 14.800 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati