Rupiah Diprediksi Menguat Terbatas, Simak Proyeksi Untuk Rabu (7/8)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,15% atau poin ke posisi Rp 16.165 per dolar AS pada perdagangan Selasa (6/8). 

Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah melemah tipis 0,17% ke posisi Rp 16.183 per dolar AS pada perdagangan Selasa (6/8).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, nilai tukar rupiah diperdagangkan menguat terhadap dolar AS, di tengah rilisnya data-data sektor jasa AS pada hari Senin (5/8), yang cenderung bergerak mixed


Dia menilai, penguatan rupiah pada perdagangan Selasa (6/8) disebabkan oleh aksi jual dolar AS di pasar domestik serta aliran masuk di pasar saham. 

Josua menyebutkan, IHSG juga menguat 0,99% pada perdagangan Selasa (6/8) setelah pasar saham Asia terutama Nikkei yang menguat 10,23% setelah terkoreksi dalam, pada Senin kemarin. 

Baca Juga: Bunga SRBI yang Tinggi Ikut Mengerek Bunga Sumber Pendanaan Bank Non DPK

Sementara itu, sentimen dari dalam negeri Josua bilang, datang dari pemerintah yang berupaya menggenjot konsumsi pada kuartal III-2024 dan kuartal IV-2024. Hal ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun. 

“Pasalnya, konsumsi pemerintah pada kuartal II-2024 cukup melambat,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (6/8). 

Dengan faktor-faktor tersebut, Josua memperkirakan pada perdagangan Rabu (7/8), rupiah akan bergerak menguat terbatas akibat potensi kenaikan data cadangan devisa bulan Juli yang akan dirilis pada esok hari. 

Dia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.100 per dolar AS-Rp 16.200 per dolar AS pada perdagangan Rabu (7/8). 

Baca Juga: Dolar Menguat, Yen Melemah Untuk Hari Pertama di Bulan Ini

Sementara itu, Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong bahwa dengan volatilitas dan ketidakpastian yang sangat besar akhir-akhir ini, cukup susah untuk menebak arah pergerakan mata uang rupiah. 

“Namun, apabila rebound pada pasar saham berlanjut, maka rupiah berpotensi kembali menguat,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8). 

Selanjutnya, Lukman mengatakan saat ini, investor sedang menantikan data cadangan devisa Indonesia bulan Juli. Sedangkan fokus pada minggu ini, lebih banyak pembacaan ekonomi dari Tiongkok, khususnya data perdagangan dan inflasi yang akan dirilis akhir pekan ini.

Lukman pun memproyeksi, mata uang garuda ini akan berada di sekitar Rp 16.100 per dolar AS-Rp 16.225 per dolar AS, pada perdagangan Rabu (7/8). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati