Rupiah Diprediksi Stabil di Kisaran Rp 15.400-Rp 15.600 Per Dolar AS, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia bulan Desember 2023 mencatatkan kenaikan menjadi US$ 3,30 miliar. Jumlah ini lebih tinggi dari realisasi neraca perdagangan bulan November 2023 sebesar US$ 2,41 miliar dan proyeksi konsensus sebesar US$ 1,96 miliar. 

Fixed Income & Macro Strategist PT Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi mengatakan, kenaikan surplus neraca perdagangan ini di luar proyeksi sekuritasnya. Mega Capital Sekuritas memprediksi, surplus neraca perdagangan Desember 2023 hanya sebesar US$ 2,39 miliar. 

Menurut Lionel, kinerja neraca perdagangan tersebut disebabkan oleh kontraksi ekspor yang lebih rendah dari perkiraan dan penurunan performa impor yang di luar prediksi. Ekspor hanya turun 5,76% year on year (YoY) dari prediksi konsensus turun 8,39% YoY. Sedangkan impor turun 3,81% dari prediksi konsensus yang tumbuh tipis 0,22% secara YoY.


Secara total, Indonesia membukukan surplus neraca perdagangan sebesar US$ 9,2 miliar pada kuartal IV-2023. Jumlah ini lebih besar dari surplus neraca perdagangan pada kuartal II dan kuartal III tahun 2023 yang sebesar US$ 7,8 miliar. 

Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.555 Per Dolar AS Pada Hari Ini (15/1)

"Berdasarkan hasil ini, kami memperkirakan surplus transaksi berjalan sebesar US$ 117,8 juta atau 0,03% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV-2023," tutur Lionel, Senin (15/1). 

Secara akumulatif, Indonesia membukukan surplus sebesar US$ 10,8 juta atau 0,0008% terhadap PDB pada setahun penuh 2023. Hasil ini akan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah pada kuartal I-2024 pada kisaran Rp 15.400-Rp 15.600 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari