KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan kurs rupiah di kuartal II-2021 diprediksi masih dalam tekanan. Kombinasi dari sentimen eksternal dan internal bakal menyeret rupiah di periode April hingga Juni 2021 tersebut. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, tekanan dari sisi eksternal terkait pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS). “Ini menyebabkan ekspektasi inflasi naik sehingga yield US Treasury tenor 10 tahun juga naik dan membatasi arus modal asing yang masuk ke Indonesia,” kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (21/4). Kemudian, dari sisi domestik, tekanan datang karena secara historis pada kuartal kedua, permintaan terhadap valuta asing khususnya dolar AS cukup tinggi. Mengingat pada periode ini ada pembayaran dividen dan impor.
Rupiah diprediksi tertekan di kuartal II-2021, ini katalis yang menyeretnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan kurs rupiah di kuartal II-2021 diprediksi masih dalam tekanan. Kombinasi dari sentimen eksternal dan internal bakal menyeret rupiah di periode April hingga Juni 2021 tersebut. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, tekanan dari sisi eksternal terkait pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS). “Ini menyebabkan ekspektasi inflasi naik sehingga yield US Treasury tenor 10 tahun juga naik dan membatasi arus modal asing yang masuk ke Indonesia,” kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (21/4). Kemudian, dari sisi domestik, tekanan datang karena secara historis pada kuartal kedua, permintaan terhadap valuta asing khususnya dolar AS cukup tinggi. Mengingat pada periode ini ada pembayaran dividen dan impor.