KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah cenderung datar dan ditutup melemah terbatas pada akhir perdagangan Selasa (10/12). Berdasarkan Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 15.871 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,02% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 15.867 per dolar AS. Sedangkan rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia melemah tipis 0,08% ke level Rp 15.874 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (10/12).
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengamati pergerakan rupiah tidak banyak perubahan pada Selasa (10/12) karena dipengaruhi oleh sikap investor. Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,08% ke Rp 15.874 Per Dolar AS Pada Selasa (10/12) "Investor menunggu keputusan berbagai bank sentral global pada pekan ini, serta data inflasi AS besok malam," kata Josua kepada KONTAN, Selasa (10/12). Analis Mata Uang dan Komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, harapan stimulus fiskal dan moneter China mendukung mata uang garuda tidak jatuh terlalu dalam. Sementara data ekonomi yang dirilis tadi pagi mengecewakan sehingga menekan rupiah. "Penjualan ritel Indonesia dan data perdagangan China keduanya lebih lemah dari harapan pasar," kata Lukman kepada KONTAN, Selasa (10/12). Lukman memperkirakan pada Rabu (11/12) rupiah akan bergerak datar dan berkonsolidasi, sebab investor cenderung wait and see menantikan data inflasi AS yang akan dirilis malam harinya.