Rupiah Diproyeksi Kembali Menguat Hari Ini (18/1), Simak Sentimen Penggeraknya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai kurs rupiah diproyeksi dapat rebound pada perdagangan hari ini (18/1). Kemarin (17/1), rupiah spot ditutup melemah 0,80% ke Rp 15.165 per dolar AS.

Sejalan, rupiah JISDOR juga melemah ke level Rp 15.154 per dolar AS pada perdagangan Selasa (17/1).

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, pelemahan rupiah datang karena aksi profit taking dari penguatan yang terjadi sebelumnya.


“Indeks dolar AS yang terus menurun ke level 101 akhirnya membuka peluang penguatan pada mata uang major currency lain, termasuk rupiah,” katanya kepada Kontan, Selasa (17/1).

Di sisi lain, kini pasar melihat kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga tidak seagresif pada tahun 2022 dan sudah cenderung priced in.

Baca Juga: Melemah Setelah Naik 4 Hari Beruntun, Begini Prediksi Rupiah Untuk Rabu (18/1)

“Dalam statemen The Fed terakhir pada Desember 2022, The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sampai ke level 5,25% pada tahun ini,” ujarnya.

Di sisi lain, penguatan rupiah yang terjadi sejak akhir pekan lalu didorong oleh membaiknya data ekonomi domestik, seperti peningkatan cadangan devisa, surplus neraca dagang bulan Desember 2022, capital inflow di pasar keuangan domestik, dan kepercayaan konsumen yang optimis terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Sementara itu, Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, rupiah akan bergerak menguat hari ini seiring dengan potensi dampak dari rilis data perekonomian AS yang diperkirakan terkontraksi lebih dalam.

Rupiah, kata Josua, diperkirakan hari ini bergerak di kisaran Rp 15.100 - 15.200 per dolar AS.

Meskipun melihat terjadi penguatan, Reny memprediksi rupiah bisa melemah terbatas karena pelaku pasar yang sedang menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Kamis pekan ini.

Pada perdagangan hari ini, Renny memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.080 – 15.225 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari