KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksi lanjut melemah pada perdagangan Rabu (8/2). Sekedar mengingatkan, kemarin (7/2), rupiah spot melemah 0,61% ke Rp 15.148 per dolar AS dibandingkan Senin (6/2) yang ditutup di Rp 15.055 per dolar AS . Sementara, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,56% ke Rp 15.139 per dolar AS. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, kegagalan rupiah untuk menguat hari ini terjadi di tengah data-data ekonomi domestik yang positif.
Pelemahan rupiah lebih disebabkan faktor eksternal setelah data ketenagakerjaan AS yang solid. Data itu membuat prediksi pasar menguat bahwa suku bunga AS bisa naik di atas 5%, sesuai dengan proyeksi The Fed pada bulan Desember 2022 dan tidak akan ada pemangkasan hingga 2024.
Baca Juga: Rupiah Kembali Melemah ke Atas Rp 15.000 Per Dolar AS, Bagaimana Prediksi ke Depan? Alwi memprediksi, rupiah akan kembali melemah menyusul pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang akan disampaikan pada dini hari. Dalam pidato itu, pasar akan menunggu apakah Powell akan menegaskan proses disinflasi AS. “Proses disinflasi bisa membuat kenaikan suku bunga The Fed masih bisa terjadi ke atas 5% pada tahun ini dan tak akan ada pemangkasan di akhir 2023,” ungkapnya. Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana menambahkan, rupiah hari ini mengalami pelemahan akibat menguatnya indeks dolar AS yang disebabkan data ketenagakerjaan yang bagus. Terkait sentimen dalam negeri, rupiah melemah akibat data cadangan devisa yang tak tumbuh secara signifikan, yaitu hanya sekitar US$ 3,6 miliar. Padahal, kata Fikri, penerbitan
global bond Indonesia sampai US$ 3 miliar ditambah dengan
capital inflow di pasar obligasi sekitar US$ 3,6 miliar. “Ini dikhawatirkan
surplus trade balance akan lebih rendah di bulan Januari,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (7/2).
Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.148 Per Dolar AS Pada Hari Ini (7/2) Fikri mengatakan, rupiah masih akan terdepresiasi pada perdagangan akibat sentimen yang sama pada hari Selasa (7/2). “Ditambah juga nanti malam ada data
trade balance AS yang diperkirakan akan cukup baik. Hal itu kemungkinan bisa menaikkan indeks dolar AS, sehingga rupiah tertekan besok,” paparnya. Alwi memprediksi, rupiah akan berada di rentang Rp 15.060 – Rp 15.250 per dolar AS. Sementara, Fikri memperkirakan rupiah akan berada di rentang Rp 15.120 – Rp 15.320 per dolar AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari