Rupiah Diproyeksi Melemah Rp 16.300 Akhir 2024, Bikin Anggaran Subsidi Bengkak



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksikan melemah jauh dari asumsi dalam APBN 2024 yang sebesar Rp 15.000 per dollar AS.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira meramal, nilai tukar rupiah akan melemah kisaran Rp 16.100-16.300 per dollar AS.

Rupiah diperkirakan melemah pada akhir tahun efek kebijakan Donald Trump sebagai presiden terpilih AS yang membuat kekuatan dollar masih dirasakan, sehingga pelaku pasar keuangan mitigasi dengan beralih ke dollar AS.


“Permintaan impor bahan baku mulai naik, disertai impor barang jadi untuk kebutuhan konsumsi seasonal nataru mendorong pelemahan kurs rupiah,” tutur Bhima kepada Kontan, Minggu (17/11).

Sejalan dengan proyeksi tersebut, Bhima mewanti-wanti, efek dari pelemahan rupiah yang perlu diwaspadai pemerintah.

Hal ini karena, nilai tukar rupiah yang melemah bisa membuat belanja pemerintah terutama subsidi energi membengkak.

Baca Juga: Rupiah Diproyeksi Masih Tertekan Dolar AS di Perdagangan Senin (18/11)

Disamping itu, pembayaran bunga utang luar negeri juga berisiko naik imbas pelemahan kurs, serta beban utang pemerintah akan menimbulkan masalah pada menyempitnya ruang fiskal.

Adapun mengacu pada analisis sensitivitas APBN 2024 terhadap perubahan asumsi dasar ekonomi makro, setiap rupiah melemah Rp 100 per dolar AS, belanja negara juga akan bertambah lebih dari dua kali lipat yakni Rp 10,2 triliun. Alhasil, ada tambahan defisit anggaran Rp 6,2 triliun dari pelemahan nilai tukar tersebut.

Skenarionya apabila nilai tukar rupiah melemah ke level Rp 16.300 per dollar AS (jauh dari asumsi APBN 2024 Rp 15.000), belanja negara akan bertambah Rp 132,6 triliun. Alhasil defisit juga akan bertambah menjadi Rp 80,6 triliun.

Meski demikian, rupiah yang melemah juga akan menambah pendapatan negara, setiap rupiah melemah Rp 100 per dolar AS, akan menambah pendapatan negara Rp 4 miliar. Dengan proyeksi rupiah melemah ke level Rp 16.300 per dollar AS, maka pendapatan negara akan bertambah Rp 52 miliar.

Baca Juga: Beban Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat

Selanjutnya: Emiten Semen Bersiap Menadah Berkah Program 3 Juta Rumah, Cek Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Metode Kakeibo Bisa Bantu Hemat Pengeluaran Loh, Ini Cara Lakukannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati