Rupiah Diproyeksi Menguat Hari Ini (26/8), Simak Sentimen yang Menopangnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi mampu melanjutkan penguatan di awal pekan ini. Di mana, rupiah ditutup menguat 0,69% Rp 15.492 per dolar AS dan rupiah Jisdor menguat 0,16% ke Rp 15.554 per dolar AS pada Jumat (23/8).

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan bahwa penguatan rupiah didorong ekspektasi pernyataan dovish terkait pemangkasan suku bunga. Di sisi lain, dolar AS melemah setelah revisi besar atas data Non-Farm Payroll.

Karena itu, Lukman juga memperkirakan rupiah masih lanjut menguat pada hari ini (26/8). "Sentimen tersebut masih akan berlanjut, mengingat The Fed akan memberikan sinyal pemangkasan suku bunga," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (23/8).


Malamnya, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan 'waktunya telah tiba' bagi bank sentral AS untuk menurunkan suku bunga. Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah simposium ekonomi yang disponsori oleh Federal Reserve Bank of Kansas City, Jackson Hole, Wyoming.

Baca Juga: Tren Penguatan Rupiah, Akankah Likuiditas Valas Semakin Longgar?

"Rupiah akan menguat di kisaran Rp 15.400 - Rp 15.500 per dolar AS," sebut Lukman.

Sementara itu, Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menambahkan, dari dalam negeri rupiah didukung pernyataan DPR yang menyebutkan pendaftaran pasangan calon kepala daerah akan berpedoman pada putusan Mahkamah Konstitusi. KPU juga memastikan putusan MK akan ditindaklanjuti dalam PKPU Pilkada.

Dengan pengumuman itu, Ibrahim menilai membuat masyarakat maupun investor kembali tenang dan percaya bahwa demokrasi di Indonesia akan berjalan sesuai dengan rel yang ada.

"Sehingga bisa menambah kepercayaan tersendiri bagi para investor untuk kembali masuk ke pasar keuangan dalam negeri karena situsi dan kondisi politik sudah kembali tenang dan stabil," jelasnya.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup menguat dalam kisaran Rp 15.400 - Rp 15.520 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari