Rupiah Diproyeksi Menguat ke Rp 15.106 per Dolar AS pada Akhir 2024, Ini Pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan akan menyentuh level Rp 15.106 per dolar AS pada akhir tahun 2024. Hal itu didorong sejumlah faktor, salah satunya masih adanya peluang pemangkasan suku bunga bank sentral.

Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto melihat kemungkinan nilai tukar rupiah pada akhir tahun akan ada di level Rp 15.106 per dolar AS. Hal itu karena ada kemungkinan The Fed untuk kembali menurunkan suku bunga sekitar 50 basis poin hingga akhir tahun. 

"Sehingga ini yang membuat investasi di emerging market seperti Indonesia terlihat lebih menarik ya karena imbal hasilnya tentu terlihat lebih menjanjikan," jelas Myrdal kepada Kontan, Rabu (30/10).


Begitu juga dengan adanya peluang penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia masih terbuka lebar. 

Baca Juga: Rupiah Diprediksi Bakal Berlanjut Menguat, Kamis (31/10)

Selain itu Myrdal berharap inflow di pasar keuangan serta foreign direct investment masih cukup positif, terutama melihat kondisi fundamental yang solid. Hal itu tercermin  pada pemerintahan yang baru dengan inisiasinya  untuk melakukan pemberantasan korupsi, swasembada pangan, swasembada energi serta mencari alternatif pajak baru yang menjanjikan.

"Juga walaupun BI melakukan kebijakan penurunan suku bunga misalkan kita proyeksikan 50 basis point juga, tapi kita juga lihat aset investasi kita masih cenderung atraktif ya apalagi juga untuk kondisi dengan inflasi kita masih rendah, jadi kemungkinan akhir tahun juga tidak jauh-jauh dari level 1,7%," ungkapnya. 

Myrdal juga mencermati, BI telah melakukan Langkah strategis untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Di antaranya melakukan penerbitan SRBI yang dapat menarik minat investor global lalu juga terus melakukan upaya terkait dengan intervensi di pasar spot rupiah atau di NDF. 

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,18% ke Rp 15.732 Per Dolar AS Pada Rabu (30/10)

"Ke depannya kita juga harapkan ruang penerbitan non suku bunga dari BI masih ada, karena apapun yang terjadi pada nilai tukar kelihatannya hanya relatif sementara saja," ucapnya. 

Sehingga, Myrdal memproyeksikan pada awal November 2024 pelemahan rupiah mulai terbatas dan ada kecenderungan menguat. Maka hingga penghujung tahun 2024, rupiah diproyeksikan akan mengalami penguatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi