Rupiah Diproyeksi Menguat Terbatas pada Hari Ini (24/5)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot diproyeksi kembali menguat terbatas pada perdagangan hari ini (24/5). Sekedar mengingatkan, rupiah spot ditutup 0,1% ke level Rp 14.875 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (23/5).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan penguatan tipis rupiah ini diakibatkan oleh optimisme dari progres pembicaraan ceiling debt AS, yang kemudian mendorong penguatan sentimen risk-on bagi rupiah.

"Para investor sendiri sebenarnya masih cenderung wait and see dari progres tersebut, terefleksi dari pergerakan mata uang Asia yang cenderung mixed," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (23/5).


Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong menambahkan, imbal hasil obligasi AS meningkat mencerminkan naiknya ekspektasi pada tingkat suku bunga AS. Rupiah sendiri menguat dengan investor kembali memburu SBN, membawa imbal hasil obligasi Indonesia 10 tahun turun cukup besar hari ini.

Baca Juga: Perkasa, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 14.875 Per Dolar AS Pada Hari Ini (23/5)

"Investor mengantisipasi kemungkinan BI untuk dapat menurunkan suku bunga ke depannya seiring dengan meredanya tekanan inflasi Indonesia yang sudah mendekati kisaran target BI di 2%-4%," jelasnya.

Untuk besok, kedua analis menilai rupiah berpotensi menguat, tetapi akan terbatas. Dari eksternal, Josua bilang sentimen penggeraknya adalah perkiraan bahwa data ekonomi AS cenderung mengalami perlambatan.

Masih dari eksternal, Lukman juga bilang perhatian utama dan sentimen masih pada perundingan debt-ceiling AS yang diperkirakan masih akan deadlock.

Sementara dari domestik, investor akan menantikan rapat gubernur BI hari Kamis. Menurutnya, walau diperkirakan masih akan mempertahankan tingkat suku bunga, tetapi investor mengharapkan sinyal dari BI untuk pemangkasan ke depannya.

Lukman pun memprediksi rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.800 - Rp 14.950 per dolar AS. Sementara Josua memproyeksikan para kisaran Rp 14.825 - Rp 14.925 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari