Rupiah Diramal Melemah pada Pekan Depan, Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) alias USD berpotensi lanjut melemah pada pekan depan. Akan tetapi, pelemahannya diprediksi lebih terbatas setelah pertengahan minggu. 

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, pergerakan rupiah akan dipengaruhi rilis neraca dagang Indonesia bulan Desember 2022 dan keputusan moneter Bank Indonesia (BI). Neraca dagang bulan Desember 2022 diperkirakan akan tetap surplus. 

Kemudian, suku bunga acuan BI diprediksi akan lanjut naik sehingga membuat pasar relatif lebih stabil. Pasalnya interest rate differential BI dan The Fed akan lebih tinggi sehingga mendorong dana asing masuk kembali ke pasar saham.


"Pada pekan ini kurs rupiah tertekan net sell asing di IHSG sehingga jika net sell berkurang maka tekanan rupiah juga akan melandai," ucap Fikri saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (6/1).

Baca Juga: Rupiah Melemah 0,38% ke Level Rp 15.632 Per Dolar AS dalam Sepekan

Bernada serupa, Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, kurs rupiah diperkirakan akan lanjut tertekan minggu depan. Pasalnya, ia melihat sentimen negatif dari internal masih cukup kuat. 

"Pasar juga akan menghadapi rilis data inflasi AS yang diperkirakan masih akan tinggi dan hanya sedikit lebih rendah di 7%," kata Lukman.

Lukman memprediksi pergerakan rupiah pada pekan depan akan berada di rentang Rp 15.500-Rp 15.750 per dolar AS. Sementara perkiraan Fikri, pergerakannya berada di kisaran Rp 15.500-Rp 15.720 per dolar AS.

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah melemah 0,10% menjadi Rp 15.632 per dolar AS pada perdagangan Jumat (6/1). Sementara dalam sepekan, pelemahan rupiah tercatat sebesar 0,38% dari level Jumat pekan lalu di Rp 15.573 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi