Rupiah ditutup menguat 0,07% di level Rp 14.020 per dolar AS



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada Senin (28/10) pukul 16.00 WIB, kurs rupiah spot menguat 0,07% ke Rp 14.020 per dolar Amerika Serikat (AS) ketimbang posisi akhir pekan lalu pada Rp 14.038 per dolar AS. 

Sedangkan kurs rupiah di JISDOR juga menguat 0,29% di level Rp 14.023 per dolar AS dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di angka Rp 14.064 per dolar AS. Sementara Dalam sepekan, kurs rupiah spot menguat 0,40%. Penguatan rupiah telah mencapai 1,20% sejak awal bulan.

Baca Juga: Rupiah menguat ke Rp 14.025 pada Senin (28/10) pagi


Penguatan kurs rupiah hari ini beriringan dengan penguatan sejumlah mata uang Asia. Won memimpin kenaikan sebesar 0,21%. Peso Fipilina pun menguat 0,16%. Penguatan lainnya tampak pada dolar Taiwan dan dolar Singapura.

Empat mata uang Asia melemah terhadap the greenback pada pagi ini. Empat mata uang ini adalah baht, yen, yuan offshore, dan dolar Hong Kong.

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Berpotensi Menguat Terbatas

Sementara indeks dolar yang mencerminkan kurs dolar AS terhadap mata uang utama dunia pagi ini menguat tipis ke 97,85 dari sebelumnya 97,83. Indeks dolar terus bergerak di bawah 98 sejak 17 Oktober lalu.

Berikut sejumlah kebijakan moneter dan kabar terkini emerging market:

  • Argentina menggelar pemilihan presiden pada Minggu (27/10). Alberto Fernandez mempimpin perolehan suara dari petahana Mauricio Macri
  • Gubernur People's Bank of China Yi Gang mengatakan bahwa kurs yuan berada pada level yang pas dan aliran dana masuk terus berada di dalam keseimbangan sejak kurs yuan melemah awal Agustus.
  • Bank sentral Filipina akan mengurangi rasio pencadangan perbankan sebesar 1% menjadi 14% ada awal Desember
  • Bank sentral Turki pekan lalu menurunkan suku bunga acuan 250 basis point
  • Bank sentral Cile memangkas suku bunga acuan untuk ketiga kali dalam lima bulan terakhir. Bank sentral menyiapkan pelonggaran lain di tengah kerusuhan domestik yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini