KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah spot ditutup pada level Rp 15.885 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Selasa (31/10). Mata uang Garuda menguat 0,03% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 15.890 per dolar AS. Sementara kurs rupiah Jisdor menguat 0,12% ke Rp 15.897 per dolar AS dari posisi kemarin Rp 15.916 per dolar AS. Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, kurs rupiah terangkat oleh hasil lelang SBN hari ini yang mencatatkan kenaikan permintaan masuk atawa incoming bids menjadi Rp 35 triliun. Selain itu, reserved repo SBN yang dilakukan Bank Indonesia juga mencapai Rp 28 triliun.
Untuk besok, rupiah masih berpotensi melanjutkan penguatannya didorong optimisme pasar dari hasil lelang SBN. Hanya saja, ia bilang masih harus dilihat kembali pergerakan arah dolar indeks. Baca Juga: IHSG Turun 2,70% Sepanjang Oktober, Ini Prediksi Nilai Wajar Indeks dari Panin AM Lantaran AS baru saja memberikan pernyataan bahwa kemungkinan surat utang yang akan diterbitkan lebih rendah dari kuartal III. Hal ini memberi risiko fiskal AS yang lebih rendah dan mendorong investor masuk ke US Treasury, apalagi dengan yield yang menarik di 4,8%-4,9%. "Sejauh ini sentimennya akan ada penurunan indeks dolar, melihat dari PDB Jerman yang positif dan harusnya ini mendorong apresiasi euro sehingga bisa melemahkan indeks dolar," kata Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (31/10).