Rupiah ditutup stagnan di level Rp 14.173 per dolar AS pada perdagangan hari ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah harus puas mencatatkan pergerakan yang flat pada perdagangan hari ini, Kamis (28/10). Di pasar spot, rupiah ditutup di level Rp 14.173 per dolar Amerika Serikat (AS) alias tak berubah dari penutupan sebelumnya.

Sementara itu, rupiah justru mencatatkan pelemahan di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia. Mata uang Garuda ini ditutup terdepresiasi 0,10% ke level Rp 14.199 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Faisyal mengungkapkan, aset berisiko termasuk rupiah memang sedang dalam kondisi tertekan. Hal ini seiring dengan kekhawatiran yang melanda pasar akibat kembali meningkatnya kasus Covid-19 di China serta permasalahan gagal bayar yang menyelimuti industri properti negeri Tirai Bambu tersebut.


Baca Juga: Rilis data PDB Amerika Serikat akan jadi penentu arah rupiah pada esok hari

Selain itu, Faisyal melihat pasar juga cenderung beralih ke dolar AS jelang diumumkannya data produk domestik bruto (PDB) AS pada nanti malam. Dia meyakini, angka pertumbuhan ekonomi AS tersebut akan jadi faktor yang menentukan pergerakan rupiah pada perdagangan besok, Jumat (29/10).

“Secara konsensus, PDB AS diproyeksikan akan turun dari periode sebelumnya yang sebesar 6,7% menjadi 2,6%. Walau begitu, pelaku pasar sejauh ini masih cukup optimistis terhadap ekonomi AS ke depan sehingga ada potensi dolar AS kembali menguat,” kata Faisyal kepada Kontan.co.id, Kamis (28/10).

Baca Juga: IHSG terjun ke 6.524 pada Kamis (28/10), saham ICBP, BBNI, INDY masih dikoleksi asing

Optimisme tersebut tercermin dari yield US Treasury 10 tahun yang bergerak di atas 1,5%. Selain itu, rilis data klaim pengangguran yang akan lebih rendah juga menjadi amunisi penguatan dolar AS pada esok hari.

Oleh karena itu, Faisyal memperkirakan rupiah berpotensi kembali melemah pada esok hari dan berada di rentang Rp 14.140 per dolar AS–Rp 14.240 per dolar AS.

Baca Juga: Kurs rupiah masih berpotensi melemah di perdagangan terakhir bulan Oktober

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati