KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China yang semakin memanas sempat menekan kurs rupiah. Namun, harapan dari ekonomi yang membaik setelah masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir membawa sentimen positif. Mengutip Bloomberg, Kamis (4/6), kurs rupiah ditutup stagnan di Rp 14.095 per dolar AS dari posisi kemarin, setelah sempat melemah ke Rp 14.160 per dolar AS di awal perdagangan. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat penguatan rupiah 0,56% ke Rp 14.165 per dolar AS. Sementara itu, ekonom menilai, pergerakan rupiah hari ini, Jumat (5/6) akan bergantung pada data tenaga kerja AS. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini mengatakan rupiah menguat karena risk appetite mulai kembali muncul. "Investor global mulai berani masuk ke aset berisiko karena membandingkan pertumbuhan Indonesia bisa lebih baik dari pertumbuhan AS setelah pandemi," kata Mikail, Kamis (4/6).
Rupiah ditutup stagnan kemarin, simak prediksinya untuk hari ini, Jumat (5/6)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China yang semakin memanas sempat menekan kurs rupiah. Namun, harapan dari ekonomi yang membaik setelah masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir membawa sentimen positif. Mengutip Bloomberg, Kamis (4/6), kurs rupiah ditutup stagnan di Rp 14.095 per dolar AS dari posisi kemarin, setelah sempat melemah ke Rp 14.160 per dolar AS di awal perdagangan. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat penguatan rupiah 0,56% ke Rp 14.165 per dolar AS. Sementara itu, ekonom menilai, pergerakan rupiah hari ini, Jumat (5/6) akan bergantung pada data tenaga kerja AS. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini mengatakan rupiah menguat karena risk appetite mulai kembali muncul. "Investor global mulai berani masuk ke aset berisiko karena membandingkan pertumbuhan Indonesia bisa lebih baik dari pertumbuhan AS setelah pandemi," kata Mikail, Kamis (4/6).