Rupiah pada esok hari diperkirakan bergerak relatif mendatar. Meski dana asing terus masuk, Bank Indonesia (BI) tak ingin rupiah menguat kelewat kencang. Asing diprediksi akan masuk ke lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar besok. Masih derasnya arus dana asing menjadi sentimen positif bagi rupiah. Di sisi lain, permintaan dollar AS dari perusahaan-perusahaan yang bersiap melakukan aksi korporasi pada semester II ini ditengarai akan menghambat penguatan rupiah. “Rupiah akan bergerak flat dengan rentang Rp 8.950–Rp 9.000 per dollar AS,” ucap Branko Windoe, Kepala Tresuri BCA, Kamis (19/8). Analis Harumdana Berjangka Nizar Hilmy menduga, rupiah akan menguat tipis sama seperti hari sebelumnya. “Peluang penguatan masih terbuka karena memang aliran dana asing ke sektor keuangan masih deras,” katanya. Contohnya, hari ini, nilai beli bersih asing di bursa saham mencapai Rp 1,76 triliun.
Rupiah esok hari diprediksi mendatar
Rupiah pada esok hari diperkirakan bergerak relatif mendatar. Meski dana asing terus masuk, Bank Indonesia (BI) tak ingin rupiah menguat kelewat kencang. Asing diprediksi akan masuk ke lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar besok. Masih derasnya arus dana asing menjadi sentimen positif bagi rupiah. Di sisi lain, permintaan dollar AS dari perusahaan-perusahaan yang bersiap melakukan aksi korporasi pada semester II ini ditengarai akan menghambat penguatan rupiah. “Rupiah akan bergerak flat dengan rentang Rp 8.950–Rp 9.000 per dollar AS,” ucap Branko Windoe, Kepala Tresuri BCA, Kamis (19/8). Analis Harumdana Berjangka Nizar Hilmy menduga, rupiah akan menguat tipis sama seperti hari sebelumnya. “Peluang penguatan masih terbuka karena memang aliran dana asing ke sektor keuangan masih deras,” katanya. Contohnya, hari ini, nilai beli bersih asing di bursa saham mencapai Rp 1,76 triliun.