KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah melemah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS), Senin sore (9/10). Meski pasar negeri Paman Sam tengah libur merayakan Hari Columbus, tetapi rupiah belum mampu mengungguli dollar AS.

Mengutip Bloomberg, di pasar spot, nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis 0,01% ke level Rp 13.520 per dollar AS. Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia mencatat, mata uang Garuda melemah lebih dalam sekitar 0,14%.

Rupiah mendapatkan tekanan dari membaiknya data tenaga kerja AS. Josua Pardede, ekonom PT Bank Permata Tbk melihat pergerakan rupiah kali ini cukup banyak dipengaruhi sentimen ekternal. Selain karena perbaikan data tingkat pengangguran AS dan data upah, keunggulan The greenback juga efek data PMI sektor jasa China yang memburuk dari level 52,7 ke level 50,6.

“Saya pikir memburuknya data China ini menjadi tekanan tersendiri bagi mata uang di kawasan Asia,” ungkapnya, Senin (9/10).

Meskipun cadangan devisa Indonesia berhasil mencetak rekor tertinggi pada US$ 129,4 miliar, tetapi hal tersebut tak berpengaruh banyak. Menurutnya, sentimen kenaikan suku bunga The Fed lebih mendominasi. Hanya saja dengan data cadangan devisa yang positif, pelemahan rupiah masih bisa ditahan.

Analis PT Valbury Asia Lukman Leong menilai, pelemahan rupiah yang terjadi kali ini lebih disebabkan faktor teknikal. Ia lebih menyebut mata uang Garuda kini tengah bergerak sideways di hadapan dollar AS.

“Dari dalam negeri ada data penjualan ritel, tapi saya kira ini enggak berpengaruh signifikan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini