Rupiah goyah terimbas risk aversion



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otot rupiah kembali goyah. Selasa sore (24/7), kurs spot rupiah melemah 0,44% ke Rp 14.545 per dollar Amerika Serikat (AS). Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga terdepresiasi 0,60% jadi Rp 14.541 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menilai, pelemahan rupiah hari ini tidak dipicu oleh penguatan dollar. Indeks dollar justru bergerak turun. "Pelemahan rupiah dipicu sentimen risk aversion. Terlihat dari mata uang yen dan harga emas yang menguat," ujar Faisyal, Selasa (24/7).

Investor kembali menghindari instrumen berisiko seiring dengan memanasnya hubungan antara AS dan Iran. Perkembangan perang dagang antara AS dan sejumlah negara juga masih mencemaskan pasar.


Sedangkan, dari domestik, lanjut Faisyal, belum ada sentimen yang signifikan menopang rupiah. Ketidakpastian pasar jelang pengumuman calon presiden dan wakil presiden justru mulai menekan rupiah.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut, rupiah juga terseret pelemahan yuan. Baru-baru ini, People Bank of China (PBoC) menyatakan akan melonggarkan stimulus, sehingga menyebabkan yuan keok melawan dollar AS. "Respons pelemahan yuan berdampak signifikan pada mata uang Asia, termasuk rupiah," kata dia, kemarin.

Josua memprediksi, dalam jangka pendek, selama BoC cenderung melonggarkan stimulus, rupiah akan melemah.

Faisyal menyebut, pasar masih menanti pengumuman pertumbuhan ekonomi AS kuartal-II 2018. Ekspektasinya, ekonomi AS tumbuh 4,1%. Jadi, rupiah masih bisa tertekan.

Hitungan Faisyal, hari ini rupiah akan melemah terbatas dan bergerak di rentang Rp 14.500–Rp 14.600 per dollar AS. Josua memprediksi rupiah bergerak di rentang Rp 14.475–Rp 14.575 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati