Rupiah hari ini melemah 0,30%, besok diramal bisa menguat tipis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasangan kurs rupiah pada perdagangan Rabu (24/7) diprediksi mampu mencatatkan penguatan tipis. Meskipun, perlu diakui bahwa sentimen negatif dari eksternal masih mendominasi.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (23/7) rupiah terpaksa melemah terhadap dollar AS 0,30% di level Rp 13.985 per dollar AS, dari penutupan hari sebelumnya Rp 13.943 per dollar AS.

Baca Juga: Sentimen global memanas, rupiah berpeluang kembali terkoreksi pada perdagangan besok


Begitu juga di kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau dikenal JISDOR, rupiah terdepresiasi tipis sebanyak 10 poin ke level Rp 13.973 per dollar AS. 

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pelemahan rupiah hari ini terjadi akibat maraknya berita yang berkembang di global. Apalagi terkait meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, usai Iran menyita kapal tanker milik Inggris beberapa waktu lalu. 

Selain itu, berubahnya arah kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa (ECB) membuat pasar optimistis bahwa Gubernur ECB Mario Draghi bakal memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat. 

Baca Juga: Rupiah melemah 0,30% terhadap dollar AS di akhir perdagangan hari ini

"Peluang rupiah untuk menguat besok masih ada, karena pasar masih menunggu kepastian rencana The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya akhir Juli ini. Kondisi tersebut bisa memberikan sentimen positif bagi rupiah besok," kata David kepada Kontan.co.id, Selasa (23/7). 

Di sisi lain, dari sentimen domestik David menilai belum ada sentimen yang berarti, selain menunggu rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019. Selain itu, inflow dana di pasar modal diperkirakan bakal tumbuh besok mengingat hari ini aksi profit taking sudah cukup banyak. 

"Untuk itu, rupiah Rabu (24/7) diperkirakan bisa menguat tipis di kisaran Rp 13.950 per dollar AS, hingga Rp 14.030 per dollar AS," tandasnya.

Baca Juga: Tetap melemah, siang ini rupiah di kisaran Rp 13.970 per dollar AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi