Ekonomi melambat, kurs rupiah terus terpuruk



JAKARTA. Otot rupiah kian tertekan menuju penurunan terdalam dalam kurun 17 tahun. Dipicu rilis data pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan perlambatan yang dalam sejak 2009.  

Di pasar spot, Rabu (5/8) posisi rupiah terhadap dollar AS (USD) merosot 0,32% ke level Rp 13.515 dibanding penutupan hari sebelumnya. Serupa, di kurs tengah Bank Indonesia rupiah tercatat melorot 0,16% di level Rp 13.517 di hadapan USD.

Hal ini menurut Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures terjadi karena memang perlambatan ekonomi yang menyerang Indonesia.


Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal dua 2015 turun ke level 4,67% dari sebelumnya di kuartal satu 2015 berada di posisi 4,71%.

“Tekanan semakin dalam setelah level ini lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2015 yakni 5,12%,” ujar Christian.

Belum berhenti di situ, posisi rupiah semakin terdesak setelah Gubernur The Fed negara bagian Atlanta, Dennis Lockhart menyatakan kesiapan The Fed untuk menaikkan suku bunga di September 2015 mendatang. “Jelas melambungkan posisi USD di pasar global dan negatif bagi rupiah,” kata Christian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto