Rupiah kembali melemah, dipicu nada ekspektasi tapering off The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), setelah data tenaga kerja AS membaik. Ekspektasi pemulihan ekonomi AS dan tapering off yang berpotensi lebih cepat terjadi jadi sentimen negatif bagi rupiah.

Mengutip Bloomberg, Selasa (10/8), rupiah melemah 0,14% ke Rp 14.383 per dollar AS. Kompak, kurs Jisdor Bank Indonesia juga melemah 0,13% ke Rp 14.397 per dolar AS.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan saat ini semakin banyak pejabat The Fed yang menyampaikan nada hawkish. Salah satunya, Wakil Gubernur The Fed, Richard Clarida mengatakan bank sentral AS mulai bersiap untuk melakukan pengetatan moneter di 2022 dan menaikkan suku bunga acuan di 2023.


Selain itu, belum lama ini, Alwi juga mendengar pejabat The Fed lainnya mengatakan The Fed mungkin saja melakukan tapering off di kuartal IV-2021 saat data tenaga kerja AS terus membaik.

Baca Juga: Kompak, rupiah Jisdor melemah 0,13% ke Rp 14.397 per dolar AS pada Selasa (10/8)

Nada hawkish The Fed juga didukung oleh inflasi AS yang sudah capai target awal The Fed yaitu di 2%, sementara inflasi AS terakhir sudah di 3,4%.

"Ekspekstasi tapering off semakin gencar dan mendukung penguatan dolar AS," kata Alwi, Selasa (8/10).

Sementara, pelemahan rupiah tidak bisa tertahan karena rupiah juga tertekan sentimen PPKM Level 4 yang kembali diperpanjang. Alwi mengatakan PPKM yang diperpanjang jadi pemberat bagi pergerakan rupiah. 

Aktivitas masyarakat yang masih tersendat dan dibatasi menyulitkan proses pemulihan ekonomi dalam negeri.

Pada perdagangan Kamis (12/8), Alwi memproyeksikan rupiah masih akan cenderung melemah. Data ekonomi yang perlu dicermati pelaku pasar adalah data CPI atau inflasi AS yang diproyeksi lebih tinggi dari proyeksi pasar.

Alwi memperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.355 per dolar AS-Rp 14.420 per dolar AS pada perdagangan Kamis (12/8).

Selanjutnya: Rupiah spot ditutup melemah 0,14% ke Rp 14.383 per dolar AS pada Selasa (10/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi