JAKARTA. Tenaga rupiah masih belum kembali. Pada transaksi perdagangan hari ini (7/1), rupiah terjatuh mendekati level terlemah sejak 2008 lalu. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.30 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menunjukkan angka 12.218 per dollar. Namun, pada transaksi sebelumnya pukul 10.55 WIB, rupiah keok 0,7% menjadi 12.265 per dollar AS. Nilai ini tak jauh jaraknya dengan level terendah rupiah sejak Desember 2008 lalu yakni 12.285 per dollar AS. Sementara, di pasar offshore, harga kontrak non deliverable forwards (NDF) rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan menguat 0,1% menjadi 12.288 per dollar AS. Dengan demikian, posisi rupiah di pasar NDF lebih lemah 0,2% dibanding nilai tukar rupiah di pasar spot. Pergerakan rupiah masih dibayangi oleh kecemasan investor mengenai langkah tapering the Federal Reserve yang bisa menyebabkan arus dana asing yang masuk ke pasar finansial Indonesia semakin memburuk. "Kecemasan mengenai isu tapering menyebabkan investor lebih memilih untuk mengempit dollar AS, kondisi ini akan memperburuk suplai dollar di pasar onshore," jelas Billie Fuliangsahar, head of treasury PT Rabobank International Indonesia di Jakarta kepada Bloomberg. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rupiah kembali sentuh level terlemah sejak 2008
JAKARTA. Tenaga rupiah masih belum kembali. Pada transaksi perdagangan hari ini (7/1), rupiah terjatuh mendekati level terlemah sejak 2008 lalu. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.30 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menunjukkan angka 12.218 per dollar. Namun, pada transaksi sebelumnya pukul 10.55 WIB, rupiah keok 0,7% menjadi 12.265 per dollar AS. Nilai ini tak jauh jaraknya dengan level terendah rupiah sejak Desember 2008 lalu yakni 12.285 per dollar AS. Sementara, di pasar offshore, harga kontrak non deliverable forwards (NDF) rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan menguat 0,1% menjadi 12.288 per dollar AS. Dengan demikian, posisi rupiah di pasar NDF lebih lemah 0,2% dibanding nilai tukar rupiah di pasar spot. Pergerakan rupiah masih dibayangi oleh kecemasan investor mengenai langkah tapering the Federal Reserve yang bisa menyebabkan arus dana asing yang masuk ke pasar finansial Indonesia semakin memburuk. "Kecemasan mengenai isu tapering menyebabkan investor lebih memilih untuk mengempit dollar AS, kondisi ini akan memperburuk suplai dollar di pasar onshore," jelas Billie Fuliangsahar, head of treasury PT Rabobank International Indonesia di Jakarta kepada Bloomberg. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News