Rupiah kembali terkoreksi di 12.794 per dollar AS



JAKARTA. Nilai tukar rupiah semakin tertekan terhadap dollar Amerika Serikat. Merujuk kurs referensi Jakarrta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Kamis (12/2), rupiah melemah 0,74% di 12.794 per dollar AS jika dibandingkan sebelumnya 12.700 per dollar AS.

Nilai tukar rupiah diperkirakan bakal melanjutkan pelemahan terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Membaiknya data pembukaan lapangan kerja (job openings) Negeri Paman Sam menjadi sentimen yang menekan rupiah. 

Pada Rabu (11/2), rupiah terkoreksi 0,42% di pasar spot menjadi Rp 12.723 per dollar AS. Rupiah juga melemah 0,44% di kurs tengah Bank Indonesia (BI) ke level Rp 12.700 per dollar AS. 


Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk, menyatakan, rupiah tertekan data job openings AS yang positif. Sepanjang Desember 2014, AS membuka 5,03 juta lapangan kerja baru, naik dibandingkan bulan sebelumnya, 4,85 juta. Ini merupakan pembukaan lapangan kerja tertinggi sejak Januari 2001.

Ruang penguatan dollar AS terhadap mata uang lain, termasuk rupiah, bertambah lebar lantaran Eropa masih diliputi ketidakpastian. Hari ini, Rully memprediksi, rupiah akan melanjutkan koreksi di  kisaran 12.650-12.725. 

Analis PT Indosurya Asjaya Securities William Surya Wijaya memperkirakan, rupiah bakal konsolidasi di 12.450-12.775. Investor masih menanti rilis data ekonomi dalam negeri, yakni neraca transaksi berjalan dan BI rate minggu depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto