JAKARTA. Rupiah kembali tertekan. Di pasar spot, pairing USD/IDR menguat 0,14% menjadi 9.706. Sebaliknya, kurs tengah BI, dollar AS melemah 0,04% ke 9.688.

Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, rupiah tertekan dengan keputusan BI mempertahankan suku bunga di 5,75%. Ini memicu kekhawatiran dan kepercayaan pasar pada kemampuan mengendalikan inflasi.

Dari sisi global, rupiah juga tertekan penguat dollar AS. Sikap beberapa petinggi Federal Reserve yang menginginkan pembelian obligasi segera diakhiri, akan menguatkan dollar AS. Namun, rilis data tingkat penyaluran kredit di China dan angka pesanan mesin di Jepang yang positif membuat penguatan dollar AS sedikit tertahan.

Meriahkan Hari Pelanggan Nasional, Maybank Indonesia Perkuat Hubungan dengan Nasabah

Wahyu Tribowo Laksono, pengamat pasar uang mengatakan, defisit neraca perdagangan Indonesia yang melebar membuat rupiah sulit menguat. "Saya pikir kondisi seperti ini rupiah masih akan bergerak di 9.750 dan susah menguat," kata dia.

Zulfirman dan Wahyu menduga, rupiah masih akan melemah pada perdagangan, hari ini. Zulfirman menabak, USD/IDR akan naik ke 9.690- 9.725. Sementara, Wahyu memperkirakan, dollar AS akan menguat di kisaran 9.680-9.720.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News