Rupiah kemungkinan tertekan data GDP AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski cenderung bergerak stabil pada perdagangan Rabu (20/12), tetapi posisi rupiah sebenarnya masih berada di bawah tekanan. Selanjutnya, mata uang Garuda diperkirakan akan kembali terkoreksi.

Rilis data GDP Amerika Serikat (AS) kuartal III pada Kamis, yang diperkirakan stabil kemungkinan akan menjadi sentimen negatif yang mempengaruhi pergerakan rupiah terhadap dollar AS.

“Kalau liat ekspektasi pasar yang positif bisa jadi rupiah kembali melemah terbatas,” ujar Josua Pardede, ekonom PT Bank Permata Tbk, Rabu (20/12).


Diperkirakan data DGP AS kuartal III 2017 masih akan stabil pada level 3,3%. Sedangkan, klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 15 November diperkirakan sedikit meningkat dari 225.000 menjadi 232.000.

Namun, Faisyal, analis PT Monex Investindo Futures malah melihat adanya kemungkinan nilai tukar rupiah menguat tipis. Indeks dollar AS diperkirakan masih berada di bawah tekanan menjelang keputusan persetujuan anggaran parlemen AS. “Sampai 22 Desember indeks dollar AS kemungkinan masih dalam tekanan,” imbuhnya.

Faisyal menebak, Kamis (21/12), kurs rupiah akan berada di area Rp 13.550-Rp 13.590 per dollar AS. Sedangkan Josua memperkirakan pergerakan mata uang Garuda di rentang Rp 13.500-Rp 13.600 per dollar AS.

Mengutip Bloomberg, di pasar spot, hari ini, kurs rupiah melemah tipis 0,02% ke level Rp 13.579 per dollar AS. Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia mencatat, rupiah masih menguat 0,06% menjadi Rp 15.579 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini