Rupiah Keok di Level Rp 16.072 per dollar, Simak Prediksi Besok!



MOMSMONEY.ID - Nilai tukar rupiah semakin loyo hingga kembali menembus ke atas level psikologis Rp 16.000 per dollar AS.

Mengutip Bloomberg, rupiah melemah 77 poin atau 048% dibandingkan penutupan pekan lalu menjadi Rp 16.072 per dollar AS. Mata uang berlambang Garuda tak bertenaga di tengah indeks dollar masih solid.

Ibrahim Assuaibi, analis pasar forex dan Direktur Laba Forexindo Berjangka, mengatakan di eksternal, pasar menunggu isyarat lebih lanjut mengenai suku bunga AS dari data inflasi utama.


Fokus pasar tertuju pada data indeks harga konsumen (PCE), indikator pengukur inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada Jumat ini. Angkanya diperkirakan stabil dari bulan ke bulan. Mata uang greenback menguat dalam beberapa sesi terakhir, karena para pedagang terus mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada tahun ini. 

Para pedagang kini mempertimbangkan peluang yang lebih besar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap stabil bahkan di bulan September, menurut alat CME Fedwatch.

Prospek suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama merupakan pertanda baik bagi dollar dan buruk bagi mata uang Asia yang lebih berisiko.

Baca Juga: Harga Emas Spot Memantul Naik Jelang Rilis Indikator Inflasi AS

Di internal, meski ada sentimen positif, tapi belum cukup kuat menyokong rupiah pada hari ini. Bank Indonesia optimistis penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2024  bisa mendorong setoran dari Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA). Aturan ini diharapkan meningkatkan perolehan devisa dan mendukung stabilitas ekonomi serta nilai tukar rupiah.

Penambahan insentif yang diberikan pemerintah tak hanya berlaku bagi deposito eksportir, namun juga instrumen lain seperti TD Valas DHE. Melalui mekanisme kliring, insentif pajak akan makin ringan bagi eksportir yang menempatkan dollar hasil ekspornya dalam sistem keuangan domestik.

Ibrahim memprediksi, pada perdagangan Selasa (28/5), rupiah fluktuatif dan masih rawan ditutup melemah di rentang Rp 16.060 hingga Rp 16.120 per dollar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini