JAKARTA. Pelemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) mulai berimbas pada penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR). Rupiah yang loyo membuat harga bahan bangunan naik dan ujungnya mengerek harga rumah. Akibatnya, konsumen pun menahan permintaan kredit pemilikan rumah (KPR). Penurunan permintaan KPR ini sudah dialami Bank Internasional Indonesia (BII). "Kalau perhitungan kuartal ke kuartal di kuartal I/2015 ini KPR turun 20%," kata Lani Darmawan, Direktur Ritel BII, Rabu (18/3). Penurunan ini karena tidak ada kucuran kredit baru. Padahal, bank milik investor Malaysia ini mencatat realisasi kredit perumahan sebesar Rp 16,1 triliun per kuartal IV/2014 lalu, atau tumbuh 20% dibandingkan posisi Rp 13,4 triliun per kuartal IV/2013. Namun, BII sudah menyiapkan strategi untuk menjaga pertumbuhan KPR di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah dan ekonomi yang belum stabil. Misal, BII akan menjalin kerjasama lebih erat dengan pengembang perumahan (developer) serta agensi melalui proses pelayanan yang cepat dan berbagai paket pendanaan yang bisa dipilih oleh nasabah.
Rupiah keok kendurkan permintaan kredit perumahan
JAKARTA. Pelemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) mulai berimbas pada penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR). Rupiah yang loyo membuat harga bahan bangunan naik dan ujungnya mengerek harga rumah. Akibatnya, konsumen pun menahan permintaan kredit pemilikan rumah (KPR). Penurunan permintaan KPR ini sudah dialami Bank Internasional Indonesia (BII). "Kalau perhitungan kuartal ke kuartal di kuartal I/2015 ini KPR turun 20%," kata Lani Darmawan, Direktur Ritel BII, Rabu (18/3). Penurunan ini karena tidak ada kucuran kredit baru. Padahal, bank milik investor Malaysia ini mencatat realisasi kredit perumahan sebesar Rp 16,1 triliun per kuartal IV/2014 lalu, atau tumbuh 20% dibandingkan posisi Rp 13,4 triliun per kuartal IV/2013. Namun, BII sudah menyiapkan strategi untuk menjaga pertumbuhan KPR di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah dan ekonomi yang belum stabil. Misal, BII akan menjalin kerjasama lebih erat dengan pengembang perumahan (developer) serta agensi melalui proses pelayanan yang cepat dan berbagai paket pendanaan yang bisa dipilih oleh nasabah.