JAKARTA. Rupiah keok, sebelum bank sentral merilis review tingkat suku bunga pada hari ini. Data Bloomberg menunjukkan, hingga pukul 11.04 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) berada di level Rp 8.983, dari posisi kemarin di 8.890.Bank Indonesia dijadwalkan mengumumkan tinjauan suku bunga, hari ini. Sebelas dari 19 analis yang disurvei Bloomberg memprediksi BI akan mempertahankan suku bunga di level 6,5%, sementara delapan analis mengekspektasi penurunan kembali sebesar 25 basis poin. Di saat bersamaan, kondisi krisis Eropa sedang memburuk, sehingga menggoyahkan minat investor untuk mengambil risiko dan meredupkan prospek bagi eksportir. Hari ini, euro jatuh ke posisi terlemah dalam dua pekan terhadap yen. Hal itu dipicu kekhawatiran Eropa akan berjuang menjaga keutuhan zona Euro, setelah imbal hasil obligasi Italia menyentuh level rekor di 7,25%, kemarin. Anggota parlemen dari Christian Democratic Union, partai Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut, Jerman bisa saja mengambil tindakan pada kongres partai pekan depan, yang memungkinkan anggota Euro untuk keluar.Ahli strategi mata uang dari Malayan Banking Bhd. Enrico Tanuwidjaja menilai, Eropa menyebabkan risiko pertumbuhan yang negatif. "Namun, penguatan dollar terhadap rupiah sangat terbatas. Pemangkasan lanjutan pada suku bunga bisa sangat positif untuk ekuitas," ujarnya di Singapura.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rupiah keok sebelum BI merilis suku bunga
JAKARTA. Rupiah keok, sebelum bank sentral merilis review tingkat suku bunga pada hari ini. Data Bloomberg menunjukkan, hingga pukul 11.04 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) berada di level Rp 8.983, dari posisi kemarin di 8.890.Bank Indonesia dijadwalkan mengumumkan tinjauan suku bunga, hari ini. Sebelas dari 19 analis yang disurvei Bloomberg memprediksi BI akan mempertahankan suku bunga di level 6,5%, sementara delapan analis mengekspektasi penurunan kembali sebesar 25 basis poin. Di saat bersamaan, kondisi krisis Eropa sedang memburuk, sehingga menggoyahkan minat investor untuk mengambil risiko dan meredupkan prospek bagi eksportir. Hari ini, euro jatuh ke posisi terlemah dalam dua pekan terhadap yen. Hal itu dipicu kekhawatiran Eropa akan berjuang menjaga keutuhan zona Euro, setelah imbal hasil obligasi Italia menyentuh level rekor di 7,25%, kemarin. Anggota parlemen dari Christian Democratic Union, partai Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut, Jerman bisa saja mengambil tindakan pada kongres partai pekan depan, yang memungkinkan anggota Euro untuk keluar.Ahli strategi mata uang dari Malayan Banking Bhd. Enrico Tanuwidjaja menilai, Eropa menyebabkan risiko pertumbuhan yang negatif. "Namun, penguatan dollar terhadap rupiah sangat terbatas. Pemangkasan lanjutan pada suku bunga bisa sangat positif untuk ekuitas," ujarnya di Singapura.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News