KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keperkasaan dollar Amerika Serikat (AS) di awal pekan ini membuat rupiah tak bertenaga. Kemarin, rupiah spot melemah 0,41% menjadi Rp 14.001 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 0,09% ke level Rp 13.956 per dollar AS. Menurut ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail, pelemahan rupiah ditopang faktor eksternal. Salah satunya dari penantian pasar terhadap keputusan AS yang ingin memperpanjang sanksi ke Iran. "Hal tersebut telah mengerek harga minyak dan berpotensi membuat defisit migas Indonesia naik," kata dia. Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmi menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2018 yang melesat dari ekspektasi turut melukai rupiah. Seperti diketahui, pertumbuhan dalam negeri pada periode Januari-Maret 2018 hanya 5,06%. Angka ini di bawah prediksi Kemkeu yang optimis PDB 5,2%.
Rupiah kian tak bertenaga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keperkasaan dollar Amerika Serikat (AS) di awal pekan ini membuat rupiah tak bertenaga. Kemarin, rupiah spot melemah 0,41% menjadi Rp 14.001 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 0,09% ke level Rp 13.956 per dollar AS. Menurut ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail, pelemahan rupiah ditopang faktor eksternal. Salah satunya dari penantian pasar terhadap keputusan AS yang ingin memperpanjang sanksi ke Iran. "Hal tersebut telah mengerek harga minyak dan berpotensi membuat defisit migas Indonesia naik," kata dia. Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmi menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2018 yang melesat dari ekspektasi turut melukai rupiah. Seperti diketahui, pertumbuhan dalam negeri pada periode Januari-Maret 2018 hanya 5,06%. Angka ini di bawah prediksi Kemkeu yang optimis PDB 5,2%.