JAKARTA. Kenaikan peringkat utang Indonesia dari Standard & Poor's (S&P) berdampak pada derasnya aliran dana asing ke dalam negeri. Hal tersebut menjadi penggerak utama rupiah sepekan ini. Di pasar spot, Jumat (26/5), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah tipis 0,09% menjadi Rp 13.294 dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan, rupiah menguat 0,23%. Sementara kurs tengah rupiah di Bank Indonesia kemarin menguat 0,16% ke Rp 13.295 dibanding sehari sebelumnya dan terangkat 0,79% sepekan terakhir. Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, mengatakan, penguatan rupiah sepekan terakhir ditopang oleh kenaikan peringkat dari S&P. "Pada akhir pekan, pergerakan rupiah sebenarnya cukup stabil karena dalam catatan rapat bulan ini The Fed terlihat dovish," ujar dia, Jumat (26/5).
Rupiah kuat berkat S&P
JAKARTA. Kenaikan peringkat utang Indonesia dari Standard & Poor's (S&P) berdampak pada derasnya aliran dana asing ke dalam negeri. Hal tersebut menjadi penggerak utama rupiah sepekan ini. Di pasar spot, Jumat (26/5), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah tipis 0,09% menjadi Rp 13.294 dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan, rupiah menguat 0,23%. Sementara kurs tengah rupiah di Bank Indonesia kemarin menguat 0,16% ke Rp 13.295 dibanding sehari sebelumnya dan terangkat 0,79% sepekan terakhir. Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, mengatakan, penguatan rupiah sepekan terakhir ditopang oleh kenaikan peringkat dari S&P. "Pada akhir pekan, pergerakan rupiah sebenarnya cukup stabil karena dalam catatan rapat bulan ini The Fed terlihat dovish," ujar dia, Jumat (26/5).