JAKARTA. Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) akhirnya terkoreksi. Langkah Bank Indonesia menaikkan tingkat bunga acuan untuk meredam anjloknya nilai tukar rupiah menekan harga emas fisik ini. Kini, reli harga emas Antam sejak Lebaran tertahan. Dikutip dari situs logammulia.com, Jumat (30/8), harga emas Antam berada di level Rp 558.000 per gram. Harga ini, tertekan 2,61% jika dibandingkan dengan level harga hari sebelumnya, yakni Rp 573.000 per gram. Harga emas sejak rupiah melemah tajam dua minggu belakangan ini terus merangkak naik. Ditutup pada harga Rp 500.000 menjelang libur Lebaran dan dibuka pada level harga Rp 505.000 pasca Lebaran, harga emas terus menguat. Puncak kenaikan terjadi Kamis (29/8) saat harga emas mencapai Rp 573.000.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures menjelaskan, penguatan harga emas Antam ditopang oleh anjloknya nilai tukar rupiah dan datarnya pergerakan emas dunia belakangan ini. Situasi tersebut meningkatkan faktor pengali bagi harga emas di dalam negeri, sehingga harga emas Antam bisa menguat cukup tajam dalam dua pekan terakhir. Ketika BI mengerem pelemahan rupiah dengan cara menaikkan tingkat suku bunga acuan, penguatan harga emas Antam terhenti. Ariston bilang, penguatan rupiah akibat kenaikan tingkat suku bunga acuan tersebut menjadi faktor dominan yang menyebabkan harga emas Antam tertekan. Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures menambahkan, koreksi harga juga disebabkan oleh penguatan tajam harga emas Antam belakangan ini. Kondisi tersebut telah memicu terjadinya penurunan. "Itu faktor teknikal saja," katanya. Suluh memperkirakan, pelemahan harga emas Antam ini kemungkinan masih akan berlanjut sampai dengan beberapa hari ke depan. Perkiraan ini dibuat berdasarkan dua alasan. Pertama, dari sisi pergerakan rupiah, sampai beberapa waktu ke depan, nilai tukar rupiah-dollar Amerika Serikat (AS) masih akan fluktuatif. Kedua, spekulasi pasar bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve, akan benar-benar mengurangi program stimulus moneter tahun ini. Suluh bilang, jika itu benar terjadi, dollar AS akan menguat dan harga sejumlah komoditas utama dunia, termasuk emas dunia dan Antam akan tertekan.
Ariston memperkirakan, walaupun emas Antam punya potensi untuk melemah untuk beberapa hari ke depan, kemungkinan besar pelemahan yang terjadi tidak akan tajam. Alasannya, pelemahan harga emas dunia yang kemungkinan besar akan terjadi seiring dengan pengurangan stimulus moneter AS akan terkompensasi juga oleh pelemahan rupiah yang terjadi akibat kebijakan tersebut. "Jadi mungkin pelemahan masih akan berada di atas Rp 500.000, tapi itu dengan asumsi rupiah tetap melemah," katanya. Ariston memperkirakan, sepekan ke depan, harga emas Antam akan melemah kembali di kisaran Rp 530.000 - Rp 558.000 per gram dan sampai akhir tahun akan melemah ke level Rp 490.000. Suluh menduga, sepekan ke depan, harga emas akan Antam akan melemah di kisaran Rp 525.000 - Rp 555.000 per gram dan menuju kisaran Rp 515.000 - Rp 558.000 per gram sampai akhir tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati