Rupiah kuat, harga SUN peluang naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan Jumat (3/11) diperkirakan naik, didorong penurunan imbal hasil surat utang global dan penguatan nilai tukar rupiah.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengatakan, penguatan rupiah menyebabkan harga SUN diperkirakan naik.

"Kenaikan harga SUN juga didukung teknikal, dengan pelaku pasar yang menantikan data GDP (gross domestic product) pada pekan depan. Ekonom memperkirakan GDP naik secara tahunan," kata Made dalam riset, Jumat (3/11).


Secara teknikal, Made menilai, harga SUN mengalami perubahan tren dari menurun menjadi naik. Hal itu terlihat sejak perdagangan kemarin.

Sebaliknya, yield obligasi pemerintah berpotensi turun pada hari ini. Faktor penguatan mata uang rupiah masih bisa menjadi penyokong pasar obligasi domestik.

Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan dollar indeks yang melemah diikuti penguatan mata uang negara-negara Asia termasuk Indonesia. "Terpilihnya Jerome Powell yang diumumkan Kamis memberikan sentimen positif terhadap laju mata uang negara Asia," katanya dalam riset, Jumat (3/11).

Prediksi Ahmad, kurs rupiah masih akan menguat terbatas pada akhir pekan ini. Keunggulan rupiah atas dollar AS akan mendorong yield obligasi Indonesia turun terbatas.

Sebelumnya, Kamis (2/11), imbal hasil SUN melanjutkan tren penurunan didorong berlanjutnya aksi beli investor di tengah penurunan imbal hasil surat utang global. "Terkendalinya angka inflasi bulan Oktober di tengah dollar AS yang melemah menyokong rupiah, sehingga mendukung aksi beli investor," kata Made.

Tercatat, Kamis lalu, US Treasury tenor 10 tahun turun 0,023 basis poin (bps) jadi 2,35%. Penurunan juga terjadi pada US Treasury tenor 30 tahun sebesar 0,029 bps ke level 2,83%.

Made merekomendasikan seri FR0069, FR0053, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068, dan FR0072 untuk perdagangan hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini