Rupiah Kurang Vitamin, Tapi Ada Potensi Kembali Sehat



Mata uang regional berfluktuasi di awal minggu. Sore tadi, delapan dari 10 mata uang Asia yang diperdagangkan, kecuali yen Jepang, melemah setelah China membeberkan produksi, pesanan anyar dan ekspor anyarnya menyusut. Ditambah lagi, laporan perekonomian dari Jepang menunjukkan bahwa upah karyawan anjlok untuk yang pertama kalinya sepanjang tahun ini. “Angka industri manufaktur yang kejam menyatakan bahwa China menggiring siapa untuk terus menurun,” kata Irene Cheung, corporate director ABN Amro Bank NV di Singapura. “Ini adalah awalan dari apa yang akan pergi meski itu lebih buruk dan menciptakan bearish tone untuk mata uang Asia,” imbuhnya. Rupiah di tutup di level 12.400 per dolar AS pada pukul 15.00 WIB, melemah dibandingkan pembukaan pagi tadi 12.225 per dolar AS. Hari ini, rupiah sempat menyentuh rekor tertingginya 12.480 per dolar AS, sementara level terendahnya menyapu di level 12.150. Pada pukul 17.29 WIB rupiah kembali menggeliat, menguat ke level 12.100 per dolar AS. Dolar Singapura diperdagangkan 1.5276 per dolar AS pada pukul 17.30 WIB. Menurut National Development and Reform Commission Chairman Zhang Ping, perekonomian China memburuk lebih cepat dari yang diperkirakan. Ekspor Korea terjungkal, paling besar dalam kurun tujuh tahun belakangan ini lantaran pengiriman ke China dan AS menyusut. Pada 21 November 2008, Menteri Perdagangan Singapura memangkas prediksi pertumbuhan untuk yang keempat kalinya dalam tahun ini menjadi 2,5% dan kemungkinan perekonomian juga akan terjungkal tahun depan. Yen menguat terhadap dolar AS dan euro sebelum pemerintah AS melaporkan minggu ini bahwa kemungkinan industri manufaktur akan berkontraksi dan bakal ada pemecatan dalam jumlah yang besar, paling besar sejak tahun 2001. Yen menguat menjadi 93.7500 per dolar AS pada pukul 17.30, menguat tipis ¥ 1.77499. Yuan China juga tergelincir ke level yang cukup rendah dalam empat bulan ini setelah bank sentral mengeset suku bunga patokannya menjadi yang paling lemah sejak bulan Agustus. Hal ini memberi sinyal mereka bakal melemahkan mata uang untuk menyurung pertumbuhan. Yuan diperdagangkan 6.8850 per dolar AS, sementara dolar Taiwan 33.4100 per dolar AS.Ringgit Malaysia semakin tergelincir, setelah minggu lalu bank sentral menyatakan bahwa perekonomian menggelinding sangat pelan menjadi 4,7% untuk periode Juli hingga September lalu. Gelindingan ini paling mungil dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Seperti yang disurvei oleh Bloomberg News, pengiriman ke luar negeri kemungkinan meningkat meski masih di level yang paling lambat sejak Maret. “Perlambatan ekonomi global akan menghajar Malaysia dan harga komoditi yang terkoreksi akan memangkas nilai ekspor,” kata Sebastien Barbe, strategist Calyon di Hong Kong. “Mata uang Asia, tidak termasuk Jepang, dan dengan pengecualian dolar Hong Kong dan yuan China, akan menjadi lebih lemah,” tambahnya. Ringgit diperdagangkan 3.6335 per dolar AS. Seperti yang dibilang Barbe, ringgit akan melemah menjadi 3.90 per dolar AS pada bulan Juni tahun depan seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang bergerak melambat ke level zero pada tahun 2009.Won diperdagangkan di level 1442.38 per dolar AS. Sementara baht Thailand 35.7200 per dolar AS dan dong Vietnam 16972.5 per dolar AS. Peso Filipina tidak diperdagangkan hari ini lantaran libur.

Editor: