Rupiah Lanjut Menguat 0,80% ke Posisi Rp 14.855 per Dolar AS, Kamis (2/2) Siang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat 0,80% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi Rp 14.855 pada perdagangan Kamis (2/2) per pukul 12.00 WIB. Alhasil, sejak awal tahun 2023, kurs rupiah telah menguat sebesar 4,61%.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, penguatan rupiah sepanjang Januari 2023 terjadi karena menurunnya tekanan eksternal. Hal ini didorong oleh inflasi global yang perlahan melandai dan kebijakan agresif The Fed yang diperkirakan semakin berkurang.

Di samping itu, data ekonomi domestik tetap solid, terlihat dari cadangan devisa yang tinggi, surplus neraca perdagangan, penurunan inflasi, dan membaiknya kepercayaan konsumen sehingga mendukung capital inflow dan penguatan rupiah.


Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat 0,66% ke Rp 14.876 Saat Dolar AS Tertekan, Kamis (2/2) Pagi

Yang terkini, penguatan rupiah didukung kenaikan suku bunga The Fed yang sesuai ekspektasi pasar, yakni sebesar 25 bps menjadi 4,75%.  "The Fed juga mengindikasikan kenaikan terbatas pada tahun 2023 jika inflasi AS benar-benar menurun mendekati target 2%," ucap Reny kepada Kontan.co.id, Kamis (2/2).

Inflasi domestik pada Januari 2023 juga turun menjadi 5,28%, dari 5,51% pada Desember 2022. Hal ini turut membatasi ruang kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Baca Juga: IHSG Naik 0,33% ke 6.885 Kamis (2/2) Siang, Sektor Teknologi Melejit 3,56%

Reny memprediksi, rupiah pada hari ini bergerak pada kisaran Rp 14.873-Rp 14.996 per USD. Akan tetapi, rupiah saat ini sudah menguat melampaui prediksinya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,10% ke Rp 14.975 pada Rabu (1/2). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 14.991, dari Rp 14.992 pada hari sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati