JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah yang mendekati Rp 10.000 membuat industri otomotif was-was. Jika rupiah loyo, maka biaya impor komponen maupun mobil completely build up (CBU) akan membengkak. Namun begitu, PT Toyota Astra Motors (TAM), selaku pemegang merek Toyota di Indonesia mengklaim belum melakukan penyesuaian harga produknya walaupun nilai tukar rupiah saat ini masih lebih tinggi dari akhir tahun lalu. "Kami masih lihat dulu pelemahannya (rupiah) dan dampaknya sejauh mana," kata Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motors kepada Kontan di Jakarta, Selasa (15/1). Langkah yang akan dilakukan produsen asal Jepang untuk menyiasati pelemahan rupiah adalah dengan melakukan efisiensi agar biaya impor bisa tertutupi.
Rupiah loyo, apakah mobil Toyota naik harga?
JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah yang mendekati Rp 10.000 membuat industri otomotif was-was. Jika rupiah loyo, maka biaya impor komponen maupun mobil completely build up (CBU) akan membengkak. Namun begitu, PT Toyota Astra Motors (TAM), selaku pemegang merek Toyota di Indonesia mengklaim belum melakukan penyesuaian harga produknya walaupun nilai tukar rupiah saat ini masih lebih tinggi dari akhir tahun lalu. "Kami masih lihat dulu pelemahannya (rupiah) dan dampaknya sejauh mana," kata Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motors kepada Kontan di Jakarta, Selasa (15/1). Langkah yang akan dilakukan produsen asal Jepang untuk menyiasati pelemahan rupiah adalah dengan melakukan efisiensi agar biaya impor bisa tertutupi.