JAKARTA. Pelemahan rupiah hingga ke posisi Rp 12.000 per dollar AS, mengerek naik harga produk elektronik dan gadget. Maklum, kebanyakan produk tersebut berstatus barang impor yang dibeli dengan uang dollar AS. Kenaikan harga barang elektronik rata-rata 15% - 25% jika dibandingkan dengan banderolnya di tahun lalu. Produk elektronik yang harganya terbang paling tinggi adalah lemari es dan pendingin udara. "Karena permintaan terhadap keduanya tinggi," tutur AG Rudyanto, Ketua Electronic Marketers Club (EMC), Kamis, (26/6). Harga telepon seluler dan gadget lain juga terangkat sejak awal tahun. "Vendor sudah menaikkan harga mengikuti kurs dollar AS, khususnya produk baru," kata Budiarto Halim, Direktur Utama PT Erajaya Swasembada Tbk, pemilik gerai Erajaya. Jika nilai tukar rupiah semakin terbenam, bukan tidak mungkin harga jual produk elektronik kembali naik.
Rupiah loyo, elektronik dan gadget semakin mahal
JAKARTA. Pelemahan rupiah hingga ke posisi Rp 12.000 per dollar AS, mengerek naik harga produk elektronik dan gadget. Maklum, kebanyakan produk tersebut berstatus barang impor yang dibeli dengan uang dollar AS. Kenaikan harga barang elektronik rata-rata 15% - 25% jika dibandingkan dengan banderolnya di tahun lalu. Produk elektronik yang harganya terbang paling tinggi adalah lemari es dan pendingin udara. "Karena permintaan terhadap keduanya tinggi," tutur AG Rudyanto, Ketua Electronic Marketers Club (EMC), Kamis, (26/6). Harga telepon seluler dan gadget lain juga terangkat sejak awal tahun. "Vendor sudah menaikkan harga mengikuti kurs dollar AS, khususnya produk baru," kata Budiarto Halim, Direktur Utama PT Erajaya Swasembada Tbk, pemilik gerai Erajaya. Jika nilai tukar rupiah semakin terbenam, bukan tidak mungkin harga jual produk elektronik kembali naik.