JAKARTA. Beberapa emiten yang memiliki beban utang dollar AS mulai bersiap menghadapi tren pelemahan rupiah. Jika tidak mereka akan tergerus rugi kurs. PT Indosat Tbk (ISAT), salah satunya. Hingga kuartal III 2012, ISAT menanggung beban selisih kurs mencapai Rp 616,32 miliar. ISAT telah merancang cara untuk menghadangnya. Caranya dengan melakukan natural hedging (lindung nilai) yaitu refinancing utang dollar AS dengan utang rupiah. Per 30 September 2012, total utang ISAT mencapai Rp 21,84 triliun dan US$ 1,25 miliar diantaranya utang dollar AS. Nah, tahun ini, total utang jatuh tempo ISAT sebesar Rp 3,98 triliun. Rinciannya, utang dalam dollar AS Rp 2,68 triliun, dan sisanya Rp 1,3 triliun dalam rupiah. Alexander Rusli, Direktur Utama ISAT mengatakan, ISAT akan mengurangi pendanaan dalam valuta asing. Tahun lalu, ISAT sudah memulainya dengan lebih memilih menerbitkan obligasi rupiah senilai Rp 3 triliun. "Porsi utang dollar akan diturunkan dan tukar dengan utang obligasi rupiah," ujarnya, Rabu (9/1).
Rupiah loyo, emiten tekan utang dollar
JAKARTA. Beberapa emiten yang memiliki beban utang dollar AS mulai bersiap menghadapi tren pelemahan rupiah. Jika tidak mereka akan tergerus rugi kurs. PT Indosat Tbk (ISAT), salah satunya. Hingga kuartal III 2012, ISAT menanggung beban selisih kurs mencapai Rp 616,32 miliar. ISAT telah merancang cara untuk menghadangnya. Caranya dengan melakukan natural hedging (lindung nilai) yaitu refinancing utang dollar AS dengan utang rupiah. Per 30 September 2012, total utang ISAT mencapai Rp 21,84 triliun dan US$ 1,25 miliar diantaranya utang dollar AS. Nah, tahun ini, total utang jatuh tempo ISAT sebesar Rp 3,98 triliun. Rinciannya, utang dalam dollar AS Rp 2,68 triliun, dan sisanya Rp 1,3 triliun dalam rupiah. Alexander Rusli, Direktur Utama ISAT mengatakan, ISAT akan mengurangi pendanaan dalam valuta asing. Tahun lalu, ISAT sudah memulainya dengan lebih memilih menerbitkan obligasi rupiah senilai Rp 3 triliun. "Porsi utang dollar akan diturunkan dan tukar dengan utang obligasi rupiah," ujarnya, Rabu (9/1).