JAKARTA. Tak cuma industri, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga berdampak terhadap harga impor produk hortikultura dan daging. Maka, harga buah dan daging impor berpotensi meningkat. Khafid Sirotuddin, Ketua Umum Asosiasi Eksportir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (Asebssindo) mengatakan, akan terjadi penyesuaian harga buah impor. Pasalnya, selain perubahan kurs, importir juga harus menanggung kenaikan berbagai biaya pendukung importansi yang juga naik. "Kondisi ini berat bagi importir," katanya kemarin. Seperti diketahui, kurs rupiah terus melemah beberapa waktu belakangan ini, bahkan di pasar spot sempat menyentuh Rp 11.000 untuk setiap dollar AS. Padahal, kurs terse but tahun lalu masih berkisar sekitar Rp 9.600 hingga Rp 9.700 per dollar AS. Dengan demikian, importir harus mengeluarkan rupiah yang lebih banyak untuk memperoleh barang yang sama.
Rupiah loyo, harga buah dan daging kian mahal
JAKARTA. Tak cuma industri, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga berdampak terhadap harga impor produk hortikultura dan daging. Maka, harga buah dan daging impor berpotensi meningkat. Khafid Sirotuddin, Ketua Umum Asosiasi Eksportir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (Asebssindo) mengatakan, akan terjadi penyesuaian harga buah impor. Pasalnya, selain perubahan kurs, importir juga harus menanggung kenaikan berbagai biaya pendukung importansi yang juga naik. "Kondisi ini berat bagi importir," katanya kemarin. Seperti diketahui, kurs rupiah terus melemah beberapa waktu belakangan ini, bahkan di pasar spot sempat menyentuh Rp 11.000 untuk setiap dollar AS. Padahal, kurs terse but tahun lalu masih berkisar sekitar Rp 9.600 hingga Rp 9.700 per dollar AS. Dengan demikian, importir harus mengeluarkan rupiah yang lebih banyak untuk memperoleh barang yang sama.