JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah membuat pelaku industri galangan kapal domestik memutar otak. Maklum, sebagian besar komponen yang dipakai dalam industri ini masih diimpor. Tjahjono Roesdianto, Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) menuturkan, sekitar 70% komponen kapal masih harus diimpor. "Dengan pelemahan nilai tukar, beban produksi pasti meningkat," katanya, Kamis (29/8). Untuk menyiasati pelemahan nilai tukar ini, pelaku industri mengubah strategi sistem penjualan atau jasa. Semula, pelaku industri menjual kapal dengan kurs rupiah. Namun kini para pengusaha mulai menjual kapal dalam mata uang dollar AS.
Rupiah Loyo, Industri Kapal Atur Strategi
JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah membuat pelaku industri galangan kapal domestik memutar otak. Maklum, sebagian besar komponen yang dipakai dalam industri ini masih diimpor. Tjahjono Roesdianto, Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) menuturkan, sekitar 70% komponen kapal masih harus diimpor. "Dengan pelemahan nilai tukar, beban produksi pasti meningkat," katanya, Kamis (29/8). Untuk menyiasati pelemahan nilai tukar ini, pelaku industri mengubah strategi sistem penjualan atau jasa. Semula, pelaku industri menjual kapal dengan kurs rupiah. Namun kini para pengusaha mulai menjual kapal dalam mata uang dollar AS.